KARAWANG, iNewsTTU.id - Seorang anak putri di Karawang diajak penjaga sekolah untuk nonton film biru, usai nonton, pelaku mengajak koban tersetubuh.
Sebelum mengajak korban nonton film biru, pelaku telah mengirimkan sms bernada porno kepada siswi tersebut dengan tujuan memancing korban.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak (P2KPA) pada DP3A Karawang, Hesti Rahayu, Jumat,(22/9/2023)
"Jadi, menurut keterangan dari keluarga korban, pelaku ini diketahui telah mencekoki video porno dan pelaku juga memancing korban melalui chat serta video tersebut," kata Hesti, Jumat,(22/9/2023)
Lebih lanjut, kata Hesti, selama kurun waktu setahun pelaku melakukan aksi bejadnya tersebut tidak diketahui oleh pihak keluarga korban. Sebab, korban merupakan anak broken home dan tinggal bersama kakeknya.
"Dia (korban) broken home dan enggak tinggal sama orangtuanya. Dan selama di Karawang, dia hanya tinggal bersama kakeknya yang sakit-sakitan," jelasnya
Tidak hanya itu, Ia juga mengakui jika banyaknya korban kasus pelecehan terhadap anak merupakan anak yang berlatarbelakang broken home.
"Salah satunya yang kemarin. Seharusnya orangtua yang memutuskan untuk berpisah tetap mengasuh atau setidaknya memantau si anak. Jika sudah seperti ini, anak lah yang menjadi korban," imbuh hesti
Dan Ia juga berharap, dari kejadian ini para orangtua mampu lebih waspada dalam mengasuh anak. Dan jika memang sudah berpisah, kata Hesti, tetaplah mengasuh sang anak.
"Harapan kami dari kejadian ini agar orangtua lebih waspada dalam Pengasuhan anak anak, baik laki laki ataupun anak Perempuan rata rata kejadian yg menimpa anak anak kita pelaku adalah orang orang yg ada di sekitar kita," tuturnya
"Pesan khusus untuk para orangtua agar menyempurnakan tanggung jawab Pengasuhan kepada anak-anaknya dengan memberikan perhatian dan kasih sayang dengan meluangkan waktu untuk anak anak perempuan,"kisahnya
Menurut catatan, rata-rata korban pelecehan seksual adalah anak anak perempuan yg kurang benteng perlindungan Ayahnya dan kasih sayang dari ibunya.
Editor : Sefnat Besie