get app
inews
Aa Text
Read Next : Geram Upah Tak Kunjung Dibayar, Buruh Segel Kantor Adhi Karya dan Bakar Ban

Diduga Tidak Bayar Pekerja, Proyek Rumah Pejuang Eks Timor-Timur Ditutup Warga

Selasa, 19 September 2023 | 18:46 WIB
header img
Pekerja tak dibayar, proyek pembangunan 2100 rumah untuk pejuang eks Timor-timur ditutup. Selasa (19/09/2023). Foto: Istimewa

KUPANG,iNewsTTU.id-- Proyek pembangunan 2100 rumah untuk warga pejuang eks Timor-timur, di lokasi Burung unta, Desa Camplong dua, Kecamatan Fatuleu, kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pagi tadi ditutup oleh sejumlah warga.

Penutupan ini dilakukan pada seluruh akses jalan masuk menuju lokasi Galian Tanah dan akses menuju tempat proyek pembangunan 2100 unit rumah khusus bagi Pejuang eks Timor-timur.

Pemblokiran yang dilakukan para pekerja ini, diduga akibat PT Brantas Abib Praya selaku Kontraktor Pelaksana yang masih menunggak pembayaran upah Pekerja dan Alat Berat termasuk mobil dum truk yang beroperasi di lokasi itu selama 3 Bulan ini.

Penutupan seluruh akses jalan masuk lokasi tersebut dilakukan sejak Senin malam (18/09/2023) hingga Selasa, (19/09/2023) dan sampai sore tadi belum dibuka oleh para pekerja.

Sesuai dengan informasi yang dihimpun media menyebutkan, para pekerja sopir dan operator alat berat dikoordinir oleh Koordinator Forum komunikasi Para Pejuang Timor Timur (FKPP) Anggelino Da Costa selaku koordinator alat berat dan mobil dum truk di proyek tersebut.

Para pekerja dan operator eksa merasa di Bohongi alias ditipu oleh PT Brantas melalui Sub Kontraktor PT. Karsa Pilar Konstruksi (KPk) yang telah memberikan surat pemberitahuan bahwa mereka akan dibayar oleh PT Brantas pada Jumat sore (15/09/2023).

Namun informasi yang disampaikan melalui surat Resmi ke Koordinator alat berat dan dum truk hingga Senin malam tidak ada realisasi, sementara informasi pembayaran sudah disampaikan ke seluruh pemilik alat berat dan Mobil.

Hal tersebut yang menyulut amarah dan ketersinggungan dari Koordinator Alat Berat untuk melakukan penutupan akses jalan dengan memblokirnya menggunakan alat berat dan tumpukan tanah dan batu.

Selama penutupan ini, semua aktivitas proyek tidak berjalan , dan akibat penutupan lokasi Galian Tanah (Proyek Infrastruktur) dari Cipta Karya tersebut, berdampak pada pembangunan rumah khusus oleh 3 menkon (Kontraktor pelaksana) melalui pelaksana lapangan mengalami kerugian yang sangat besar.

Salah seorang pelaksana lapangan IYO dari PT Turut Bangun Indonesia (TBI) yang menjadi salah satu perusahaan Sub Kontraktor yang membangun Rumah Khusus di PT Adhi Karya menjelaskan, pihaknya sangat dirugikan akibat ulah dari PT Brantas Abib Praya karena tidak membayar pekerja dan alat berat termasuk Dum truk.

"Kami cukup dirugikan dengan tidak ada aktivitas pekerjaan di lapangan, Karena target kita setiap bulan harus 100 unit yang dibangun tetapi kenyataannya karena ulah dari PT Brantas ini kita juga ikut kena dampaknya",Ujar Direktur TBI Iyo yang menghubungi media ini pada Selasa, (19/09/2023).

Menurutnya, pemblokiran lokasi dengan alat berat dan tanah ini menyulitkan pendistribusian material dan tenaga ke lokasi rumah.

" Material tidka bisa kita suplai ke lokasi karena penutupan akses ke lokasi oleh pekerja Galian Tanah dari Cipta Karya yang belum di Bayar PT. Brantas."katanya 

Dikatakan, Tenaga kerja yang kita pakai saat ini meski tidak bekerja tetapi tetap di bayar percuma itu sekitar 20 orang lebih.

"Ini semuanya berhenti total dan kita bayar orang tidur ini kalau PT Brantas Terus berutang kita yang ikut rugi."jelasnya.

Hingga berita ini pihak PT Brantas Abib Praya dari bidang Infrastruktur yang menjadi Kontraktor pelaksana belum dapat dihubungi oleh media bahkan kantor perusahaan BUMN ini juga tidak diketahui lokasinya berada dimana.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut