Diduga Oknum Pegawai Tilap Iuran, Warga Desa Letmafo Minta BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Jawab

KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Seorang pria bernama Maximus Malafu (60) yang mengalami masalah dengan klaim BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia. Maximus mengalami ketidaknyamanan karena klaim BPJS Ketenagakerjaan tidak kunjung diterima meskipun ia telah membayar iuran secara rutin dan tidak pernah menunggak.

Maximus dan istrinya, Akuilina Besa (55), bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 15 Agustus 2022. Mereka secara rutin membayar iuran untuk diri mereka sendiri dan istrinya selama periode tiga bulan.

Diketahui keduanya merupakan warga Desa Letmaffo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Awal Saya bayar itu tanggal 15 Agustus 2022, Saya bayar 3 bulan sampai tanggal 6 Desember, saya bayar lagi. Saya bayar lagi 3 bulan ke depan lagi ke bulan Maret 2023. Sampai bulan Maret tanggal 6, tanggal 6 itu saya stor lagi," ujar Maxi pada Senin, (14/08/2023).

Namun, setelah istrinya meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 2023, Maximus menghentikan pembayaran iuran untuk istrinya dan hanya membayar iuran untuk dirinya sendiri pada tanggal 16 Maret 2023.

Maximus telah berulang kali berusaha mengklaim asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan setelah kematian istrinya, tetapi pihak BPJS hanya memberikan jawaban bahwa klaim akan diproses kemudian.

"Saya sudah berulang kali ke BPJS, BPJS itu hanya jawab nanti kami klaim, nanti kami proses," ujarnya.

Ketika Maximus mengecek sistem pembayaran, ternyata ada keterlambatan pembayaran iuran dari Januari hingga Maret 2023, meskipun ia yakin bahwa iuran selalu dibayarkan tepat waktu.

"Sedangkan Saya punya pembayaran itu dari awal tidak pernah saya tunggak saya punya BPJS," ungkapnya.

Editor : Sefnat Besie