Galungan dirayakan setiap enam bulan sekali dalam penanggalan Hindu dan menandai momen penting dalam kehidupan masyarakat Bali.
Selain itu, pada Hari Raya Galungan, masyarakat Bali juga menghiasi rumah dan lingkungan dengan penjor, yaitu tiang bambu yang dihiasi dengan berbagai hasil bumi dan daun kelapa sebagai simbol kesuburan dan berkah. Penjor menjadi pemandangan khas yang memperindah jalanan dan pekarangan selama perayaan Galungan.
Tradisi-tradisi seperti Mepatung dan perayaan Galungan merupakan contoh bagaimana budaya dan agama dapat menyatu dan menguatkan hubungan sosial dalam masyarakat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda untuk lebih memahami keanekaragaman budaya dan kehidupan agama di Indonesia.
Tradisi Mepatung dan perayaan Hari Raya Galungan secara keseluruhan mencerminkan kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Hindu di Bali, serta nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi dalam kehidupan mereka.
Editor : Sefnat Besie