Pasangan suami istri yang berusia 60 tahun ini berharap bisa menikmati waktu bersama cucu-cucu mereka setelah pensiun. Namun, kehadiran cucu yang sangat mereka tunggu-tunggu tidak pernah terjadi.
"Putra saya telah menikah selama enam tahun tetapi mereka masih belum berencana untuk memiliki anak. Jika kami memiliki cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kami akan terobati," kata Sanjeev, sang ayah.
Sebagai seorang ayah, Sanjeev menyatakan bahwa ia telah menggunakan tabungan hidup keluarganya selama bertahun-tahun untuk menghidupi putranya. Bahkan, ia rela berhutang demi mendukung anaknya.
"Kami telah mengubur impian kami untuk membesarkannya. Kami bahkan mengambil pinjaman sebesar 2.580.000 Rupee untuk biaya pendidikannya. Namun, terlepas dari semua upaya kami, putra saya dan istrinya menyebabkan kami menderita secara mental dengan tidak memberikan kami cucu. Kami merasa terhina oleh lingkungan sekitar kami," lanjutnya.
Menurut pengacara Sanjeev dan Sadhana, klien mereka sebagai orang tua menuntut pengembalian uang yang telah mereka keluarkan untuk anak mereka, ditambah dengan ganti rugi sebesar 25 juta Rupee karena patah hati dan beban pikiran bahwa mereka tidak akan sempat memiliki atau melihat cucu mereka sebelum mereka meninggal dunia.
Namun, jika menantu mereka, yaitu istri Sagar, Shubhangi, dapat hamil dalam satu tahun, maka gugatan hukum ini akan dibatalkan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta