Kepala SMA 7 Kupang, Wimfrid Boymau yang hadir saat pertemuan bersama gubernur, mengatakan konsep yang disampaikan gubernur adalah salah satu sekolah dari NTT harus masuk dalam daftar 200 sekolah unggul di Indonesia.
Untuk menjadi sekolah unggul, tidak hanya unggul dalam prestasi akademik tetapi juga karakter siswa. “Masuk jam 5 itu agar siswa bisa mulai dengan les tambahan, kebersihan dan ibadah bersama,” ujarnya. Sedangkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) dijadwalkan mulai pukul 06.00 atau 06.30 Wita.
Sementara itu salah satu orang tua siswa, Ruben Kadji, mengatakan kebijakan tersebut perlu dikaji ulang karena apakah benar-benar solusi bagi dunia pendidikan NTT dan apakah efektif bagi proses pembelajaran siswa itu sendiri.
" Kebijakan itu harus betul- betul dikaji, apakah dengan masuk jam 5 pagi apakah kualitas para siswa bisa langsung pintar? Dan apakah ini merupakan solusi bagi dunia pendidikan di NTT, saya rasa banyak alternatif lain, dengan bimbingan belajar juga terbukti banyak yang efektif," Ujarnya.(*)
Editor : Sefnat Besie