KUPANG, iNewsTTU.id- Gubernur NTT Viktor Laiskodat membuat kebijakan baru yang mewajibkan siswa dari 10 SMA dan SMK di Kota Kupang masuk sekolah lebih awal dari biasanya, yakni pada pukul 05.00 pagi.
Hal itu disampaikan Laiskodat saat mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Rabu pekan lalu.
Kebijakan itu dijadwalkan berlaku mulai Tahun Ajaran 2023/2024, namun terbatas pada 10 sekolah tersebut, terdiri dari lima SMA yakni SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMA 5 dan SMA 6, sedangkan empat SMK terdiri dari SMK 1, SMK 2, SMK 3 dan SMK 4.
Kendati kebijakan itu masih disampaikan secara lisan, namun langsung menimbulkan reaksi di masyarakat khususnya orang tua para murid.
Kepala Ombudsman Perwakilan NTT Darius Beda Daton mengatakan telah mengirim pesan yang berisi saran kepada sejumlah kepala SMA dan SMK.
Pesan tersebut yakni meminta agar kebijakan tersebut didiskusikan terlebih dahulu dengan komite dan orangtua siswa sebelum dilaksanakan oleh sekolah. “Apa kira-kira urgensinya masuk sekolah jam 05.00 pagi?,” kata Darius Beda Daton.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu memikirkan pada pukul 4.30 Wita, angkutan kota di Kota Kupang belum beroperasi. “Perlu juga dipikirkan apakah pada jam 4.30 Wita, angkutan kota juga sudah beroperasi, plus keamanan anak-anak pada jam itu,” kata Darius Beda Daton.
Kepala SMA 7 Kupang, Wimfrid Boymau yang hadir saat pertemuan bersama gubernur, mengatakan konsep yang disampaikan gubernur adalah salah satu sekolah dari NTT harus masuk dalam daftar 200 sekolah unggul di Indonesia.
Untuk menjadi sekolah unggul, tidak hanya unggul dalam prestasi akademik tetapi juga karakter siswa. “Masuk jam 5 itu agar siswa bisa mulai dengan les tambahan, kebersihan dan ibadah bersama,” ujarnya. Sedangkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) dijadwalkan mulai pukul 06.00 atau 06.30 Wita.
Sementara itu salah satu orang tua siswa, Ruben Kadji, mengatakan kebijakan tersebut perlu dikaji ulang karena apakah benar-benar solusi bagi dunia pendidikan NTT dan apakah efektif bagi proses pembelajaran siswa itu sendiri.
" Kebijakan itu harus betul- betul dikaji, apakah dengan masuk jam 5 pagi apakah kualitas para siswa bisa langsung pintar? Dan apakah ini merupakan solusi bagi dunia pendidikan di NTT, saya rasa banyak alternatif lain, dengan bimbingan belajar juga terbukti banyak yang efektif," Ujarnya.(*)
Editor : Sefnat Besie