TURIN, iNewsTTU.id- Juventus mengajukan banding setelah pengadilan memberikan hukuman pengurangan 15 poin karena kasus manipulasi transfer pemain. Juventus berharap ada keadilan.
Juventus dinyatakan bersalah atas kasus ‘plusvalenza’ atau manipulasi keuangan. Di mana, Bianconeri diduga merekayasa nilai transfer dan pembukuan finansial untuk mengakali aturan FFP (Financial Fair Play) pada tahun 2019, 2020, dan 2021.
Sehingga, FIGC menjatuhkan hukuman kepada Juventus dengan pengurangan 15 poin ini. Dengan begitu, Bianconeri pun dipastikan terlempar dari zona Liga Champions.
Tim besutan Massimilliano Allegri itu yang sebelumnya berada di urutan tiga dengan koleksi 37 poin. Kini, mereka turun drastis ke peringkat 10 dengan koleksi 22 poin pada papan klasemen sementara Liga Italia 2022-2023.
Namun begitu, Juventus tidak ingin tinggal diam begitu saja terkait keputusan tersebut. Klub berjuluk Si Nyonya Tua itu pun resmi mengajukan banding karena merasa keberatan.
"Juventus Football Club SpA (“Juventus” atau “Perusahaan”) menyampaikan bahwa Pengadilan Banding Federal - United Sections, mengingat banding untuk pencabutan sesuai dengan pasal. 63 dari Kode Keadilan Olahraga yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Federal, menyatakan banding untuk pencabutan dapat diterima dan karena itu mencabut keputusan Pengadilan Banding Federal, United Sections, n. 0089/CFA-2021-2022 tanggal 27 Mei 2022 dan sebagai akibatnya, memerintahkan penalti 15 poin di klasemen untuk Juventus di Musim Sepak Bola saat ini dan larangan sementara untuk Direktur Olahraga, Federico Cherubini, selama 16 bulan untuk melaksanakan kegiatan dalam FIGC, dengan permintaan perpanjangan dalam UEFA dan FIFA," tulis pernyataan Juventus, di laman resminya, dikutip Sabtu (21/1/2023).
Dengan keputusan yang dicabut, Pengadilan Banding Federal telah menolak pengaduan yang diajukan oleh Kantor Kejaksaan Federal terhadap keputusan Pengadilan Nasional Federal yang, pada gilirannya, telah membebaskan Juventus dan orang lain yang ditangguhkan karena tidak adanya pelanggaran disipliner terkait untuk penilaian efek transfer tertentu dari hak pendaftaran pemain di neraca dan pengakuan capital gain," lanjut pernyataan itu.
Kini Perusahaan menunggu publikasi alasan, dan saat ini mengumumkan banding ke Sports Guarantee College dalam hal ini Sports Justice Code," tutup banding yang dilayangkan Juventus.(*)
Editor : Sefnat Besie