KUPANG, iNewsTTU.id--Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) NTT menerapkan metode penjurian independen dalam proses perekrutan setiap Bakal Calon Legislatif jelang Pemilu 2024 mendatang.
Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Nusa Tenggara Timur, dr. Christian Widodo via telepon, Senin ( 17/10/2022).
Ia menjelaskan bahwa PSI sudah melakukan proses penyaringan bacaleg sejak 2 bulan lalu dan sampai hari ini sudah ada sekitar 50 Bakal Calon Anggota Legislatif ( Bacaleg_red ) yang mendaftar, dan kali ini PSI NTT menerapkan sistem penjurian independen, dimana para bacaleg akan di wawancarai oleh akademisi, tokoh agama, dan tokoh perempuan, dari hasil wawancara itulah yang akan menjadi salah satu instrumen penilaian dalam penentuan apakah bacaleg tersebut memenuhi kriteria untuk menjadi Calon Anggota Legislatif ( Caleg_ red ).
" Kami sudah melakukan proses penyaringan bacaleg sejak dua bulan lalu dan sampai hari ini sudah ada sekitar 50 bacaleg yang mendaftar pada kami, dan untuk kali ini PSI NTT menerapkan sistem penjurian independen, dimana nantinya para bacaleg akan di wawancarai oleh akademisi, tokoh agama, dan tokoh perempuan yang berkompeten, dari hasil wawancara itulah akan menjadi salah satu instrumen penilaian dalam penentuan apakah bacaleg tersebut memenuhi kriteria untuk menjadi caleg dari PSI,"Ujar Christian.
Lebih lanjut dr. Christian Widodo yang di kenal murah senyum ini menambahkan bahwa PSI melakukan terobosan baru dalam seleksi bacaleg, yakni dengan sistem berbasis kompetensi dan para bacaleg tersebut di wajibkan menulis essay terkait wawasan kebangsaan dan politik mereka.
" Jadi kami juga menerapkan hal baru dalam seleksi caleg kami yakni seleksi berbasis kompetensi, dimana para bacaleg akan kami minta menulis tentang wawasan kebangsaan serta pandangan politik mereka cukup di atas satu lembar kertas saja,"Pungkasnya.
Editor : Sefnat Besie