Mampu Tangkap Pelaku Judi Online dari Masyarakat Pedesaan, Polres TTU Diapresiasi Lakmas NTT

KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Penangkapan tiga pelaku judi online warga Desa Haekto, oleh Satreskrim Polres TTU mendapat apresiasi dari Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (Lakmas), Cendana Wangi NTT.
Namun Direktur Lakmas, Viktor Manbait juga berharap, penangkapan ini menjadi pintu masuk untuk menangkap pemilik situs judi onlinenya.
"Kita Apresiasi langkah cepat Polres TTU, Mudah mudahan juga akan menangkap pemilik situs judi onlinenya. Tidak saja mereka yang abtai lipa ( abtai lipa= memakai sarung) dan mereka yang tidak pakai sendal saja yang ditangkap,"tandas Viktor manbait.
Kata Viktor, Publik juga menanti publikasi dari Polres TTU dari patroli sibernya, ada berapa banyak situs judi online yang sudah ditutup dan situs situs lainya yang berbau judi online agar masyarakat tidak coba coba adu untung disana.
Viktor juga berharap polisi menetapkan pasal sesuai dengan perbuatan para pelaku. menurutnya, Bila merujuk pada Undang undang ITE, maka yang mengatur mengenai muatan perjudian itu hanya diatur pada pasal 27 ayat 2 jo pasal 45 ayat 2, Pasal 27 Ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
"Dalam pasal itu menyatakan Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian”jelas Viktor.
Ditambahaknnya, Mengenai ketentuan pidananya diatur dalam Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dapat dipidana 6 tahun.
Dijelaskan Viktor, dalam pasal tersebut menyatakan, Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
"Yang dimaksud mendistribusikan, mentransmisikan dan membuat dapat diakses dalam Penjelasan Pasal 27 adalah:
Mendistribusikan adalah mengirimkan dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik kepada banyak Orang atau berbagai pihak melalui Sistem Elektronik."terangnya.
Lanjutnya, mentransmisikan adalah mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Eletronik yang ditujukan kepada satu pihak lain melalui Sistem Elektronik.
Kata Viktor, Membuat dapat diakses adalah semua perbuatan lain selain mendistribusikan dan mentransmisikan melalui Sistem Elektronik yang menyebabkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dapat diketahui pihak lain atau publik.
Pertanyaannya, apakah ketiga orang yang ditangkap ini dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian?
"Ataukah mereka hanya membuka situs judi bukan menyebarkanya? dan apakah dengan membuka situs judi tanpa menyebarkanya merupakan perbuatan mentrnasmisikan / mengirimkan situs judi? Sehingga unsur unsur dalam pasal perjudian ITE itu terpenuhi? Kita nanti kerja polisi dalam menuntaskan kasus ini,"Harapnya.
Sebelumnya, diberitakan, Seorang bandar judi togel berikut dua orang pemain judi togel ditangkap Tim Unit Buruh Sergap (Buser), Kepolisian Resor (Polres) Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur di Haekto, Desa Haekto, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Bandar dan dua orang pemain ditangkap dengan inisial DMD, dan dua orang pemasang yakni MF dan YK dan juga sejumlah barang bukti juga disita polisi.
Editor : Sefnat Besie