“Begitu saya mendapat informasi bahwa Astin adalah anak daerah TTU, hal pertama yang saya lakukan adalah langsung menyiapkan bentuk apresiasi,” ujar Bupati Yosep.
Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah Kabupaten TTU memberikan tiga bonus utama, yakni:
Uang tunai sebesar Rp20 juta,
Satu unit rumah,
Kesempatan bekerja di Bank NTT melalui jalur prestasi.
“Ini adalah bentuk apresiasi yang kami berikan dengan tulus, dari hati masyarakat dan pemerintah TTU. Prestasi harus dihargai,” tegas Bupati.
Ia menegaskan, selama masa kepemimpinannya, tidak boleh lagi ada atlet berprestasi yang hidup tanpa jaminan masa depan.
Meski dengan keterbatasan anggaran daerah, pemerintah tetap berkomitmen memberi perhatian serius kepada atlet yang mengharumkan nama daerah.
“Siapa pun anak TTU yang berprestasi, pasti akan kami hargai. Ini berlaku untuk ajang internasional seperti SEA Games maupun nasional seperti PON 2028,” tambahnya.
Komitmen tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Harian KONI TTU, Ady Tahu yang menyebutkan bahwa selama kepengurusan saat ini, sudah banyak atlet yang menerima bonus atas prestasi mereka, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Setiap atlet yang berangkat bertanding selalu dilepas langsung oleh Pak Bupati, dan ketika berprestasi, bonus langsung diberikan. Ini sudah terjadi pada cabang olahraga seperti kempo, taekwondo, hingga event nasional lainnya,” jelas Ady.
Selain bonus individu, Pemerintah TTU juga telah menyiapkan anggaran sekitar Rp700 juta untuk mendukung pembinaan olahraga, termasuk persiapan sepak bola dengan sistem karantina atlet dan pelatih dari luar daerah.
Sementara itu, atlet futsal nasional asal TTU, Quisepona Anastasia Theresia Olin, mengaku bersyukur atas perhatian dan bonus yang diberikan pemerintah daerah.
“Saya menerima semua bonus yang telah diberikan oleh pemerintah. Ini menjadi motivasi besar bagi kami para atlet,” ujarnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
