Liburan Berujung Duka, Remaja di TTS Tewas Tenggelam di Air Terjun Boti

*Evan
Liburan Berujung Duka, Remaja di TTS Tewas Tenggelam di Air Terjun Boti. Foto ilustrasi/Doc iNews.id

SOE, iNewsTTU.id – Seorang pelajar berusia 14 tahun bernama Ewalda Pay, warga Desa Kualeu, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), ditemukan meninggal dunia di air terjun Boti pada Jumat (31/10/2025) sore. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan medis menyebutkan korban diduga meninggal akibat terjatuh dan tenggelam setelah kepalanya terbentur batu.

Kasat Reskrim Polres TTS, AKP I Wayan Pasek Sujana, melaporkan bahwa olah TKP dilakukan oleh Unit Identifikasi Satreskrim Polres TTS Polda NTT pada Jumat malam pukul 18.59 Wita, setelah menerima laporan dari Bhabinkamtibmas Desa Eonbesi, Bripka Slamet Supriyadi, tentang penemuan mayat di kawasan air terjun tersebut.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.30 Wita. Korban Ewalda Pay pergi bersama tiga temannya — Donata Yantri Pay (kakak korban), Filinova Afliana Tein, dan Diana E. Missa — untuk mandi dan berfoto di air terjun Boti yang berlokasi di perbatasan Desa Kualeu dan Desa Eonbesi.

Setibanya di lokasi, korban sempat memanjat tebing batu setinggi dua meter meski telah diperingatkan oleh kakaknya agar tidak melompat. Naas, korban terpeleset dan terjatuh, membentur batu, lalu tercebur ke dalam air sedalam sekitar dua meter.

Kakak korban bersama dua teman lainnya sempat berusaha menolong menggunakan sebatang kayu, namun korban baru berhasil dievakuasi sekitar satu jam kemudian dalam keadaan sudah tidak bergerak. Dari hidung korban keluar darah bercampur air, dan korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi.

Hasil Pemeriksaan dan Olah TKP

Tim identifikasi menemukan korban dengan posisi terlentang, mengenakan kaos hitam bertulisan “Sobat Ngarit”, serta celana pendek berwarna batik dan biru tua. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat luka lecet dan memar pada kedua telinga, darah keluar dari hidung disertai busa, serta kaku mayat sebagian pada tangan kiri dan kaki.

Tenaga medis dari Puskesmas Kapan, dr. Elaine Sianturi, yang melakukan visum pada pukul 19.00–19.28 Wita menyimpulkan bahwa kematian korban diduga akibat tenggelam, namun untuk memastikan penyebab pasti perlu dilakukan pemeriksaan dalam.

Keputusan Keluarga

Pihak keluarga menyatakan menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi. Keluarga juga tidak ingin memproses kejadian tersebut ke jalur hukum serta memilih untuk memakamkan korban sesuai adat dan keyakinan yang dianut.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network