DILI, iNewsTTU.id – Gelombang demonstrasi yang dipimpin mahasiswa di Timor Leste membuahkan hasil signifikan. Setelah sehari sebelumnya membatalkan rencana pembelian mobil mewah, DPR Timor Leste pada Rabu (17/9/2025) sepakat menghapus tunjangan pensiun seumur hidup bagi para anggota dewan. Keputusan ini diambil setelah ribuan mahasiswa terus menekan parlemen selama tiga hari berturut-turut.
Aksi protes ini dipicu oleh kemarahan publik atas kebijakan yang dinilai tidak adil. Menurut para demonstran, pemerintah seharusnya memprioritaskan kesejahteraan rakyat, bukan mengalokasikan anggaran untuk kepentingan pribadi pejabat. Padahal, kondisi ekonomi negara berpenduduk 1,3 juta jiwa ini masih sangat bergantung pada cadangan minyak dan gas yang terus menipis.
Seorang mahasiswa berusia 30 tahun yang memimpin demonstrasi, Cezario Cesar, menjelaskan bahwa isu mobil dan pensiun hanyalah pemicu dari kekesalan publik yang sudah menumpuk.
"Rakyat tidak punya akses pendidikan, air bersih, dan sanitasi yang baik, tapi mereka malah membuat undang-undang untuk menguntungkan diri sendiri," tegas Cesar, seperti dikutip dari AFP.
Aksi Protes Berlanjut, Pastikan Janji Pemerintah Ditepati
Meskipun dua kebijakan kontroversial tersebut sudah dibatalkan, ribuan mahasiswa tetap melanjutkan aksi mereka. Para demonstran ingin memastikan janji Parlemen benar-benar ditepati, terutama terkait isu pembelian mobil dinas yang dikabarkan sudah dalam perjalanan.
"Rumor yang beredar mengatakan, mobil-mobil itu sudah dalam perjalanan. Karena itulah kami tetap di sini untuk memastikan uang pajak rakyat tidak disalahgunakan," ungkap Trinito Gaio, salah satu demonstran, kepada AFP.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
