JAKARTA, iNewsTTU.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara mengenai insiden penjarahan rumahnya yang terjadi di tengah gelombang demonstrasi. Melalui akun Instagram pribadinya, Sri Mulyani mengucapkan terima kasih atas dukungan dan simpati yang ia terima.
"Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini," tulis Sri Mulyani, Senin (1/9/2025).
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat, termasuk netizen, mahasiswa, dan media, atas masukan dan kritikan yang diberikan. Menurutnya, hal itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia. Namun, ia juga menegaskan pentingnya menjaga proses tersebut tanpa merusak.
"Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai serta mengkhianati perasaan publik," tambahnya.
Mantan Direktur Pelaksana (Managing Director) di Bank Dunia dari tahun 2010 hingga 2016, mengakui bahwa sebagai pejabat negara, ia dan jajarannya masih memiliki banyak kekurangan. Ia meminta maaf dan berjanji untuk terus memperbaiki diri.
Ia juga menekankan bahwa demokrasi memiliki jalur yang beradab untuk menyampaikan ketidakpuasan, seperti melalui Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi atau membawa perkara ke pengadilan. Ia mengimbau agar proses demokrasi tidak dinodai dengan tindakan anarkis, intimidasi, maupun represi.
Warga Saksi Mata Mengaku Kaget dan Khawatir
Penjarahan yang menimpa rumah Sri Mulyani membuat warga sekitar terkejut. Agung Ramadhan, salah seorang warga yang tinggal di dekat rumah sang menteri, mengaku kaget melihat massa mengambil barang-barang dari rumah tersebut.
"Jujur saya kaget sih ya, karena mereka datang massa dengan… saya kurang tahu dengan tujuan apa ya, di tengah malam. Rusuh banget, banyak banget," kata Agung. Ia juga khawatir aksi serupa akan menjalar ke rumah-rumah lain.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait