Air Tak Mengalir, Proyek Rumah Eks Timtim Disorot, Warga Meminta KPK dan Kejaksaan Bertindak

Eman Suni
Rumah Eks Timor-Timor ternyata belum ada air bersih, Kamis (10/04/2025). Foto: Istimewa

KUPANG,iNewsTTU.id-- Proyek raksasa pembangunan 2.100 unit rumah bagi warga eks Timor-Timur di Kabupaten Kupang kembali menuai sorotan tajam. Setelah banyak bangunan ditemukan retak bahkan sebelum ditempati, kini masalah krusial lainnya mencuat: air bersih tak kunjung mengalir.

Warga calon penghuni geram. Mereka menilai proyek ini bukan hanya setengah matang, tetapi berpotensi sarat penyimpangan, terutama pada sistem penyediaan air bersih (SPAM) yang hingga kini tak fungsional. Padahal, proyek tersebut dijadwalkan tuntas pada 2024 lalu.

“Kami minta KPK jangan hanya diam. Jangan cuma rumahnya yang diperiksa, proyek air bersihnya juga harus diselidiki. Kami sudah terlalu lama dibohongi,” tegas seorang warga yang enggan disebut namanya.

Warga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun langsung mendampingi tim Kejaksaan Tinggi NTT untuk membongkar dugaan kejanggalan dalam proyek air bersih yang dikerjakan oleh PT. Permata Maju Jaya.

Proyek SPAM ini semestinya menjadi jantung kehidupan dari 2.100 rumah yang dibangun di atas lahan seluas 92,66 hektar. Namun faktanya, hingga kini sambungan air ke rumah-rumah warga tak kunjung terwujud.

Eko Suyanto, selaku Manajer Proyek dari PT. Permata Maju Jaya, membantah adanya keterlambatan. Ia mengklaim bahwa pipa induk sudah terpasang dan bahkan sudah dialiri air sejak bulan lalu.

“Pipa induk dari sumber mata air sudah kami siapkan dan sudah dibuka kerannya. Adapun sambungan ke rumah-rumah menjadi tanggung jawab masing-masing kontraktor di tiap paket,” ujar Eko di Kupang, Rabu (9/4/2025).

Pernyataan itu justru memicu lebih banyak pertanyaan. Jika pipa induk sudah mengalir, mengapa air tak sampai ke rumah-rumah? Dan mengapa tidak ada satu pun pihak yang memastikan sambungan ke perumahan selesai tepat waktu.

Warga pun mulai menduga adanya praktik pembiaran atau bahkan permainan anggaran dalam proyek vital ini. Mereka menilai alasan-alasan teknis yang disampaikan hanya menutupi kenyataan bahwa proyek air bersih ini belum menyentuh kebutuhan dasar warga.

“Pemerintah harus turun tangan serius. Jangan tunggu sampai kami turun ke jalan. Air adalah kebutuhan pokok, bukan fasilitas mewah,” tegas warga lainnya.

Kini publik menanti, apakah KPK dan kejaksaan akan merespons keluhan ini, Atau proyek ini akan menjadi satu lagi monumen janji kosong di tanah eksodus para pejuang sejarah bangsa.

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network