Tahukah Anda Tentang Pulau Miangas? Yuk Simak di bawah Ini

*Sefnat Besie
Pulau Miangas: Titik Terluar Indonesia yang Kaya Sejarah dan Tantangan Perbatasan. Foto: istimewa


JAKARTA, iNewsTTU..id--Pulau Miangas, yang terletak di ujung utara Indonesia, merupakan salah satu pulau terluar yang menjadi garis perbatasan antara Indonesia dan Filipina. Pulau ini berada di wilayah Kecamatan Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, dan masuk dalam gugusan Kepulauan Nanusa.

Dengan luas sekitar 3,15 km² dan jumlah penduduk sekitar 678 jiwa pada tahun 2003, Miangas menjadi saksi bisu dinamika sejarah Indonesia, mulai dari masa penjajahan hingga tantangan modern yang dihadapi dalam masalah perbatasan, keamanan, dan sosial budaya.

Kedekatan Geografis dan Sosial dengan Filipina

Salah satu hal yang paling mencolok dari Pulau Miangas adalah kedekatannya dengan Filipina, yang hanya terpisah oleh Selat Miangas. Hal ini membuat kehidupan sehari-hari masyarakat Miangas tidak bisa dipisahkan dari pengaruh budaya dan ekonomi Filipina. Bahkan, penggunaan mata uang Peso Filipina di samping Rupiah Indonesia di pulau ini menjadi bukti nyata dari hubungan erat antara kedua negara yang berbatasan langsung.

Pernikahan antar warga Miangas dan warga Filipina juga menjadi hal yang tak terhindarkan, mengingat jarak yang begitu dekat serta interaksi yang intens antara kedua belah pihak. Tidak jarang, hal ini menyebabkan tercampurnya budaya dan bahasa, yang membentuk identitas unik bagi penduduk pulau ini.

Sejarah Pulau Miangas: Dari Kolonial hingga Keputusan Mahkamah Internasional

Pulau Miangas memiliki sejarah yang penuh dengan pergolakan. Sejak tahun 1677, pulau ini berada di bawah kekuasaan Belanda. Namun, pada tahun 1891, Filipina mengklaim Miangas sebagai bagian dari wilayahnya dan menyebutnya Las Palmas dalam peta mereka. Perselisihan antara Belanda dan Filipina mengenai kepemilikan pulau ini akhirnya dibawa ke Mahkamah Arbitrase Internasional.

Pada tanggal 4 April 1928, Mahkamah Arbitrase yang dipimpin oleh hakim Max Huber memutuskan bahwa Miangas menjadi milik sah Belanda, yang saat itu merupakan bagian dari Hindia Belanda. Filipina, meskipun tidak setuju, menerima keputusan ini. Keputusan tersebut mengukuhkan status Pulau Miangas sebagai bagian dari Indonesia setelah kemerdekaan pada 1945.
Tantangan Perbatasan: Keamanan dan Penyelundupan

Sebagai pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina, Miangas tidak hanya menghadapi tantangan sosial budaya, tetapi juga masalah perbatasan dan keamanan. Keberadaannya yang terpencil membuat pulau ini rawan terhadap masalah terorisme dan penyelundupan, baik manusia, barang, maupun narkotika. Jarak yang begitu dekat dengan Filipina juga memudahkan akses bagi pihak-pihak yang ingin memanfaatkan ketidakjelasan pengawasan di daerah perbatasan.

Hal ini memerlukan perhatian lebih dari pemerintah Indonesia, terutama dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat Pulau Miangas yang mayoritas berasal dari suku Talaud. Oleh karena itu, pemerintahan Indonesia perlu memperkuat sistem pengawasan dan meningkatkan infrastruktur di pulau ini untuk mengatasi tantangan-tantangan yang muncul.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network