Kejaksaan Agung Responsif Tangani Kasus yang Menyentuh Masyarakat
Kejaksaan Agung dinilai memiliki keunggulan dalam menangani persoalan yang menyentuh hajat hidup orang banyak. Salah satu kasus besar yang disorot dalam survei adalah penanganan terhadap kelangkaan minyak goreng yang sempat menjadi isu nasional. Kejaksaan Agung menunjukkan respons cepat dan tegas dalam menangani perkara ini, yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Namun, bukan hanya itu, Kejaksaan juga terlibat dalam menangani kasus-kasus dengan nilai kerugian yang sangat besar, bahkan mencapai ratusan triliun. Hibnu Nugroho menjelaskan bahwa visi Kejaksaan Agung tidak hanya terbatas pada aspek pidana, tetapi juga berfokus pada pengembalian kerugian negara. “Visi Kejaksaan bukan hanya soal memidanakan, tapi juga mengembalikan kerugian negara. Ini alasan kenapa Kejaksaan menjadi lembaga paling dipercaya,” katanya.
Harapan Publik Terhadap Penuntasan Kasus Gas 3KG
Menurut Hibnu, salah satu tantangan besar yang dapat memperkuat citra Kejaksaan Agung di mata publik adalah penuntasan kasus gas 3kg, yang belakangan terungkap adanya indikasi korupsi. Jika Kejaksaan dapat membongkar lebih dalam kasus ini, banyak pihak meyakini bahwa hal tersebut akan memberikan dampak yang positif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat lebih jauh lagi.
“Kalau kasus gas ini bisa dibuka, akan memberikan dampak yang lebih bagus lagi. Apalagi menyentuh hajat hidup orang banyak,” tutup Hibnu.
Survei LSI menunjukkan bahwa masyarakat semakin memandang Kejaksaan Agung sebagai lembaga penegak hukum yang efektif, cepat, dan responsif terhadap isu-isu besar yang memiliki dampak luas terhadap kehidupan sehari-hari. Kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung yang semakin meningkat ini tentunya menjadi modal penting bagi pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi dan peningkatan keadilan di Indonesia.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait