Meskipun sudah ada kesepakatan dari kedua keluarga guru yang terlibat, surat pernyataan penyelesaian adat yang disampaikan kepada sekolah ditolak karena tidak memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan.
Ia menegaskan bahwa semua guru lainnya yang terlibat dalam permasalahan serupa sudah menyelesaikan masalah mereka, sehingga kini tinggal dua guru tersebut yang belum memenuhi ketentuan.
Fallo juga menjelaskan alasan pemecatan satpam sekolah, Maxi (nama samaran), yang dianggap tidak menjalankan tugas dengan baik.
"Katanya penjaga malam tapi tidak tidur di sekolah justru tidur di rumah, nanti laporannya tidur di sekolah. Dipanggil untuk omong begini tetapi orang tidak mau bekerja lagi," ujarnya.
Mengenai tuduhan kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana BOS, Ciprianus Fallo membantahnya dan menjelaskan bahwa semua pengelolaan dana dilakukan dengan keterlibatan para guru.
Setiap pembelanjaan dana BOS diumumkan kepada semua guru melalui papan informasi yang terpasang di sekolah.
"Tiap item pembelanjaan kita umumkan lewat papan informasi yang berisikan besaran anggaran dana BOS," ujarnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait