Massa Demonstrasi di TTS Kecewa kepada Pemerintah Hadiahi 3 Umbi Ubi kayu dan Hujan Kritik bagi DPRD
SOE,iNewsTTU.id-Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Hukum Adat Amanuban dan Aliansi Timor Raya serta Masyarakat adat Mollo memperingati Hari HAM sedunia 10 Desember kemarin terjadi peristiwa yang unik.
Dimana Pina One Nope mewakili massa aksi memberikan tiga buah umbi kayu kepada pemerintah daerah Timor Tengah Selatan dalam hal ini Sekretaris Dewan ( Sekwan) Ady Boymau.
"Disini ada tiga umbi Ubi kayu, tiga buah pisang dan tiga tangkai daun ubi. Ini adalah hadiah kepada pemerintah sebab sekarang semua tanah masyarakat petani sudah diklaim negara. Mungkin di masa depan kita tidak bisa membeli ubi, pisang dan daun ubi dari masyarakat TTS karena mereka hanya boleh mengolah 35 tahun," jelas Pina.
Pina juga menambahkan pemberian ini merupakan puncak kekesalan warga terhadap pemerintah yang terkesan menindas masyarakat kecil.
" Masyarakat menyerahkan hadiah sebagai lambang puncak kekesalan masyarakat kecil terhadap dominasi sebuah sistem yang menindas" demikian orasi Pina Ope Nope sambil menyodorkan hadiah kepada Sekwan Ady Boimau.
Defri Sae salah satu pemuda dari Nonomeo desa Napi kecamatan Kie sebagai keturunan Meo Sae menambahkan leluhur mereka meo-meo Amanuban adalah pahlawan gagah berani mempertahankan tanah leluhur. Tapi sekarang diklaim seenaknya oleh sistem yang korupsi.
" Kami akan lawan dan salah satu bentuk perlawanan adalah hadiah yang kami bawa dari kebun kami" teriak Sae.
Dalam filosofi Atoin Meto', hadiah angka 3 ( Tiga) sangat tabu dan merupakan simbol yang tidak baik, maka alinasi berharap pemerintah Republik Indonesia jeli menangani persoalan ini. Ada 116 masyarakat desa yang terancam rumah dan hidupnya dirampas.
Kritik Kinerja DPRD Timor Tengah Selatan
Di tempat dan lokasi aksi yang sama, kepada media ini Eximus Tse dari kecamatan Amanuban Barat menyatakan kekecewaannya.
"Kita pilih DPRD kabupaten TTS tapi mereka sekarang konsultasi dan bertugas terus di pulau Jawa. Kami butuh orang tua kami tapi ketika kami menangis orang tua kami tidak ada". tegas Eximus.
Kritikan yang sama datang dari Koordinator Umum (Kordum) aksi dari Pihak Aliansi Timor Raya, Meksi Maubanu, Ia menyatakan DPRD tidak punya hati.
" Mereka selalu punya alasan klasik untuk menolak bertemu dengan masyarakat. Mereka layak untuk tidak dipercaya sebab mereka hanya sibuk menghambur-hamburkan uang negara dengan tugas ke Jawa" tegas Maubanu dengan nada kesal dan emosi.
Pukul 7 malam ( 19.00 Wita) aksi ini berakhir setelah dialog dengan Anggota DPRD Egy Usfunan dan Sefrits Nau serta penyerahan dokumen tentang Laob Tumbesi maupun Mutis Timau.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait