Mayjen TNI Muhammad Zamroni juga menekankan pentingnya memanfaatkan pengalaman dari latihan ini untuk meningkatkan efektivitas penanganan bencana alam di masa mendatang.
"Kita tidak berharap musibah itu terjadi, namun sebagai aparat, kita semua perlu siap siaga manakala hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi," ujarnya.
Latihan ini bertujuan untuk mempercepat respons dan koordinasi antar-instansi terkait jika terjadi bencana alam, khususnya gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami. Kegiatan ini melibatkan komponen TNI, Polri, pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta partisipasi aktif dari unsur masyarakat.
Hadir dalam penutupan latihan tersebut antara lain Pj Gubernur NTT yang diwakili oleh Kepala BPBD Provinsi NTT, Kapolda NTT, Kaposahli Pangdam IX/Udayana, Danrem 161/Wira Sakti, Danlanud El Tari Kupang, Danlantamal VII/Kupang yang diwakili oleh Asops Lantamal VII/Kupang, serta sejumlah pejabat militer dan sipil lainnya.
Latihan "Surya Sakti-1" diharapkan dapat meningkatkan kesiapan semua pihak dalam merespons bencana alam dengan cepat dan efektif, serta memperkuat koordinasi antara TNI, Polri, dan instansi pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait