Yayasan Generasi Peduli Sesama Sabu Raijua siap Dukung Pelestarian Adat dan Budaya

Dedy Lay Doma
Pendiri Yayasan Generasi Peduli Sesama Sabu Raijua Jefrison Harianto Fernando. Foto : iNewsTTU.id/Dedy Lay Doma

SABU RAIJUA, iNewsTTU.id-- Pendiri Yayasan Generasi Peduli Sesama (GPS) Sabu Raijua mengaku siap mendukung penuh semua hal yang berkaitan dengan adat dan kebudayaan sabu raijua.

Demikian di sampaikan Jefrison Harianto Fernando selaku pendiri yayasan GPS dan juga sebagai pemerhati budaya sabu raijua saat menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan launching karya dokumentasi dan website jingitu (Aliran Kepercayaan atau Agama Suku di Sabu Raijua - Red) sabtu 28 september 2024 di aula kantor bupati sabu raijua.

Menurut Nando, bentuk dukungan pihaknya yakni terus berkolaborasi dengan semua Yayasan pemerhati adat seperti Marungga Foundation dan yayasan Ammu Hawu Mandiri dalam melakukan dokumentasi dalam bentuk tulisan dan Audi visual.

Tahun ini ,kata Nando , Yayasan GPS melakukan pendampingan terhadap anak Jingitiu untuk Daftar kuliah serta beasiswa yang didanai oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan melalu Beasiswa.

"Kami buka kesempatan untuk anak-anak jingitiu kalau mau sekolah silahkan daftar dan kalau lolos tes biaya ditanggung negara" Ujarnya

Menurut dia, anak - anak tersebut akan didaftarkan di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang di fakultas ilmu budaya jurusan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berharap apabila selesai kuliah dapat langsung di rekrut kementerian agar dijadikan penyuluh Jingitiu dan juga bisa di ambil Pemda supaya dijadikan pengajar bagi siswa jingitiu di semua sekolah yang ada di sabu raijua apalagi kedepan akan ada ujian khusus bagi siswa jingitu di masing-masing sekolah dengan soal yang akan dikirim langsung oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. 

Untuk itu dia mengajak semua anak - anak jingitiu bisa mendaftarkan diri dan tidak perlu takut sebab semuanya telah dilindungi oleh negara.

"Kemarin kami dapat 9 orang anak tapi sisa 2 karena yang lain mundur dan itu akibat dari belum pahamnya orang tua" Tambah Nando

Dia juga katakan peluncuran karya dokumentasi dan website jingitiu, tentu akan memiliki dampak dan manfaat besar bagi semua masyarakat sabu raijua dan juga orang lain yang ingin mengetahui tentang sabu raijua serta agama suku jingitiu bisa mengakses melalui media sosial dengan kata kunci pencarian jingitiu.

Sebab kehadiran website jingitiu akan menjadi arsip digital sehingga hal - hal yang tidak diturunkan langsung oleh mone ama (pemangku adat -Red) kepada masyarakat maupun anak - anak sabu raijua dan jika ingin belajar akan tertolong dengan kehadiran karya-karya tersebut.

Sedangkan untuk peluncuran buku terkait jingitu yang juga dilaksanakan dalam kegiatan yang sama hanya dicetak beberapa eksemplar dan dibagikan kepada para guru dan pemangku adat.

Selain itu, kata Nando dalam pelestarian budaya Sabu Raijua, Yayasan GPS juga selama ini gencar melakukan berbagi macam kegiatan budaya seperti pameran Cerita Rakyat dan pendokumentasian budaya .

Untuk diketahui bahwa Yayasan GPS merupakan Yayasan yang bergerak di bidang Sosial, Pendidikan, Budaya dan advokasi terhadap perempuan dan anak.

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network