"Jika Pemda membangun tambak dari Wini hingga Ponu dengan konsep kerja sama masyarakat atau sistem bagi hasil 60 persen untuk masyarakat dan 40 persen untuk Pemda, maka kita bisa menghasilkan garam beryodium premium yang siap bersaing di pasar," ujar Simon.
Konsep Hilirisasi Garam Premium Lebih lanjut, Simon menegaskan pentingnya hilirisasi garam premium.
Ia menambahkan, jika tambak garam di Pantura dikelola dalam skala besar, tidak hanya garam biasa yang akan diproduksi, melainkan garam beryodium yang bisa menjadi produk unggulan kawasan transmigrasi.
Dengan demikian, TTU akan memiliki produk garam yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki nilai tambah di pasar lokal maupun nasional.
Potensi Pertanian dan Peternakan di TTU Di sisi lain, Simon juga menyoroti tantangan pertanian di daerah Oekolo, salah satu wilayah pertanian lahan basah di TTU, yang terkendala oleh rendahnya curah hujan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, Pemda TTU telah menelusuri keberadaan sumur yang sebelumnya dibangun oleh PT. Timliko dan kemudian ditinggalkan.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait