KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Meski Indonesia telah merdeka selama 79 tahun, ada cerita yang mungkin belum Anda dengar. Di Timor Tengah Utara, tepatnya di Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan, anak-anak SDN Tublopo 2 masih harus belajar di bawah bangunan darurat yang tak layak. Namun, di balik keterbatasan tersebut, ada semangat dan harapan besar dari para siswa dan guru.
Ini bukan hanya sekadar bangunan reot. Di sini, 76 siswa SDN Tublopo 2 menimba ilmu setiap hari sejak tahun 2019.
Lantai tanah, dinding dari kayu bulat, atap seng yang sudah lapuk, dan daun gewang menjadi saksi bisu perjuangan mereka untuk tetap mendapatkan pendidikan, meskipun kondisi sekolah jauh dari kata layak.
Namun, ada semangat yang tak mudah pudar. Para siswa ini datang setiap hari dengan senyuman, menghadapi tantangan belajar di tengah keterbatasan. Mereka tidak menyerah, meskipun hujan sering kali bocor di sela-sela atap, dan panas terik menyusup melalui celah-celah dinding.
"Kami tahu, gedung permanen sebenarnya sudah ada, hanya saja belum digunakan. Kami masih bertanya-tanya mengapa. Tapi, semangat kami dan anak-anak tetap tak surut. di sini memang sangat terganggu apalagi saat musim hujan,"ungkap Kornelis Laki.
Pemerintah Desa Tublopo juga tak tinggal diam. Kepala Desa Doratea Naikosat mengaku telah membawa masalah ini ke Musrenbang Kabupaten. Namun, jalan menuju solusi tampaknya masih panjang. Hingga kini, gedung sekolah permanen yang dibangun pada tahun 2007 masih menunggu untuk digunakan kembali.
"Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan. Kondisi di sini memprihatinkan, terutama saat musim hujan. Anak-anak dan guru tak seharusnya belajar dalam kondisi seperti ini," kata Doratea Naikosat, Kepala Desa Tublopo.
Di balik bangunan reot ini, ada harapan yang besar. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Timor Tengah Utara Beato Yosef Omenu berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini, agar anak-anak di Tublopo dapat kembali belajar di gedung yang lebih layak dan aman.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait