"Nah, jadi lahan yang tadinya nganggur, sekarang jadi lahan porang yang produktif. Kami terus merawat tanaman porang ini, dan hasilnya sekarang bikin puas banget!," kata dia.
Potensi ekonomi Desa Gunung Baru semakin meningkat dengan adanya kemudahan akses pasar untuk komoditas porang. Selain menjadi komoditas andalan, desa ini juga memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas lainnya seperti kopi, cengkeh, vanili, cokelat, dan kemiri, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu f Romo Bernad Palus menjelaskan, masyarakat Desa Gunung Baru mulai mengenal dan membudidayakan tanaman porang sejak tahun 2014.
Tentu awalnya porang dilihat sebagai tanaman liar, tapi sekarang merupakan komoditi andalan. Awalnya, porang hanya tanaman liar. Melihat potensi pasar yang menjanjikan, Romo Bernad menginisiasi budidaya porang di kalangan masyarakat.
Bahkan mengirim ketua kelompok tani untuk belajar teknik budidaya modern di Jepang. Hasilnya? Produksi porang di desa ini sangat menggembirakan, dengan umbi yang beratnya bisa mencapai belasan kilogram per pohon.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait