Menurut Ben Isodorus, kehidupan masyarakat Flores, khususnya di Manggarai, sangat bergantung pada pisang yang telah membantu perekonomian mereka. Selain itu, matinya tanaman pisang juga berdampak pada ternak babi yang turut terkena dampak kasus ASF.
Selama ini, ekspedisi dari Surabaya yang pulang membawa pisang kini kembali kosong, sehingga perputaran ekonomi terganggu. Kematian pisang di Pulau Flores hampir merata, mulai dari Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, dan tersisa di Maumere serta Flores Timur. Tidak menutup kemungkinan, kondisi ini bisa merambah ke dua kabupaten tersebut.
“Pemerintah diharapkan segera lakukan penelitian, mencari cara untuk pemulihan, serta membantu masyarakat melakukan peremajaan dengan mendatangkan bibit baru,” pungkas Isodorus.
Ben Isodorus menekankan pentingnya penanganan cepat dan serius dari pemerintah untuk mengatasi kedua masalah ini demi keberlangsungan hidup dan perekonomian masyarakat Flores.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait