Jakarta, iNewsTTU.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menekankan bahwa mengamankan wilayah perbatasan Indonesia memerlukan lebih dari sekadar kekuatan militer dan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Menurut Maruli, pendekatan yang efektif adalah dengan melibatkan masyarakat setempat dan menciptakan kesejahteraan di wilayah perbatasan.
"Senior-senior kita telah merancang pertahanan Indonesia dengan kompleksitas tinggi. Mengandalkan Alutsista saja tidak cukup. Perbatasan kita berbeda dengan perbatasan negara di Eropa. Di Indonesia, kita memiliki konsep teritorial yang melibatkan pengamanan bersama dan pengamanan rakyat semesta," ujar Maruli dalam pernyataannya pada Sabtu (3/8/2024).
KSAD Maruli menegaskan pentingnya peran Satuan Tugas (Satgas) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan sebagai salah satu langkah menjaga keamanan dan kedamaian. Ia menekankan bahwa Satgas harus selalu bersinergi dengan pemerintah daerah serta berbagai komponen masyarakat di wilayah penugasan.
"Bagaimana cara menjaganya? Dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Buat mereka percaya kepada kalian dan kepada negara. Merekalah yang akan ikut menjaga perbatasan bersama kita (TNI), dan itu yang saya rasa paling efektif," tegas Maruli.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Maruli juga meminta Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) untuk melakukan evaluasi serta memberikan masukan kepada Komando Atas terkait kendala selama penugasan, baik dari sisi Alutsista maupun teknologi.
"Evaluasi dan saran yang diberikan akan sangat membantu untuk meningkatkan kualitas penugasan di masa mendatang," tambahnya.
Pernyataan Jenderal Maruli ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan komprehensif dalam menjaga keamanan perbatasan, yang melibatkan aspek sosial dan ekonomi, serta sinergi antara TNI dan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai di seluruh wilayah perbatasan Indonesia.
Editor : Sefnat Besie