KUPANG,iNewsTTU id- Setelah melewati beberapa tahapan mulai dari Pembentukan Tim Kerja, Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) INA AMA, Pembuatan Panduan INA AMA, Pembentukan Kelompok INA AMA, Sosialisasi dan Uji Coba INA AMA, Pembuatan Google Form INA AMA, Pembuatan Tutorial INA AMA, Monitoring dan Evaluasi, Pembuatan label dan kemasan INA AMA, dan terakhir saat ini sementara melakukan Uji Laboratorium INA AMA, Pembuatan aplikasi pemasaran digital marketing INA AMA.
Merk pupuk padat dan cair INA AMA hasil karya Kabid Perindustrian Dinas Perindag Kota Kupang, Nurhayati S.Sos, MM. Foto : Ist.
Melalui rilis kepada iNews.id, Kamis (25/7/2024), Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindag Kota Kupang, Nurhayati S.Sos, MM, mengatakan pihaknya telah melaksanakan panen pupuk padat dan pupuk cair INA AMA yang bukan hanya merupakan hasil dari proses pengolahan sampah, tetapi juga simbol dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
" Kami telah melaksanakan pemanenan pupuk padat dan pupuk cair INA AMA yang bukan hanya merupakan hasil dari proses pengolahan sampah organik, tetapi juga simbol dari upaya kita untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," Ujarnya.
Ia juga menambahkan pemanenan pupuk padat dan pupuk cair INA AMA bertujuan untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah yang selama ini dianggap sebagai masalah menjadi peluang.
" Dengan mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk padat dan pupuk cair, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang, tetapi juga menghasilkan produk yang bernilai dan bermanfaat bagi Masyarakat, pelaku industri dan lingkungan," Tambahnya.
Inisiasi industri pengolahan sampah rumah tangga melalui Gerakan Inovasi Industri Pengolahan Sampah Rumah Tangga (INA AMA) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang adalah sebuah inovasi yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung Usaha Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Kupang dalam bidang pengelolaan sampah rumah tangga. Gerakan ini fokus pada penciptaan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Kota Kupang.
Brand INA AMA mencerminkan kesetaraan gender dalam partisipasi dan kontribusi terhadap Inisiasi Industri Pengolahan Sampah Rumah Tangga (INA AMA). Dalam bahasa Sabu, "INA" adalah panggilan untuk kaum perempuan, sementara "AMA" adalah panggilan untuk kaum laki-laki. Melalui penggunaan istilah ini, brand INA AMA ingin menekankan bahwa teknologi pengolahan sampah, komposter, dapat dioperasikan dan dikelola baik oleh perempuan maupun laki-laki.
" Dari pada pakai pupuk kimia, lebih baik beralih ke pupuk organik INA AMA," Pungkasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait