Masih menurut Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini, Bullying berdampak negatif bagi korban. Dampak bullying dapat melukai fisik maupun psikologis seseorang.
“Apabila korban mengalami kekerasan fisik maka akan menimbulkan luka lebam, memar, hingga luka yang lebih serius. Sedangkan untuk masalah kesehatan mental korban akan mengalami gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Beberapa korban bahkan dapat mengalami depresi berat hingga bunuh diri. Dampak ini akan terus mempengaruhi hingga ke kehidupan korban, karena dapat memunculkan masalah hubungan sosial korban dengan lingkunggan sekitarnya," ungkap Ruth.
Ruth menambahkan lagi bahwa siswa-siswi juga diajak untuk lebih peka dan menumbuhkan jiwa peduli terhadap teman sekitar.
“Misalnya ada teman yang awalnya ceria, percaya diri, bergaul dengan teman-teman yang lain namun tiba-tiba saja perilakunya berubah drastis mulai menutupi diri dari temannya, menjadi murung dan pendiam, dia itu bisa saja menjadi korban kekerasan atau bullying," Ujarnya.
Ia menambahkan menjadi tugas teman-temannya dalam menyikapi hal itu, Ruth mengatakan sebagai teman harus mencoba mendekati dan bertanya terkait perasaan dan keadaannya agar bisa mengetahui situasi yang dialami, dan apabila mengalami kekerasan jenis apapun itu apalagi kekerasan seksual, sebaiknya langsung dilaporkan ke pihak guru bahkan bisa ke pihak berwajib.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait