Klarifikasi Resmi dari Manager SPBU Km4 Kefamenanu Terkait Pengisian BBM di Viber

Isto Santos
Manager SPBU Km.4 Kefamenanu, Domi Sonbay (Foto: iNewsTTU.id/Isto Santos).

KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Pada Selasa, 02 Juli 2024, PMKRI Cabang Kefamenanu mengklaim bahwa mereka telah merekam video selama 7 detik dan beberapa gambar yang menunjukkan staf SPBU Kilometer 4 Kefamenanu sedang mengisi BBM menggunakan wadah jenis viber namun pihak SPBU secara tegas membantah tudingan tersebut.

Manager SPBU 54.856.02 di Kilometer 4 Kefamenanu, Domi Sonbay menjelaskan bahwa pengisian BBM yang dilakukan oleh staf SPBU tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ia menegaskan bahwa wadah yang digunakan bukanlah viber, melainkan drum plastik yang memang disediakan untuk pengisian BBM jenis Pertamax, yang merupakan BBM non-subsidi dengan nosen berwarna biru.

"Yang ada di dalam video itu bukan viber tapi drum plastik," ujar Domi saat ditemui media ini di ruangannya, Rabu (03/07/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa di SPBU tersebut mereka mengelola tiga jenis BBM, yaitu solar (subsidi), pertalite (pengawasan), dan pertamax (non-subsidi).

Penggunaan jerigen oleh masyarakat umum untuk membeli solar keperluan traktor harus dilengkapi dengan rekomendasi dari Dinas Pertanian, sedangkan untuk nelayan harus ada rekomendasi dari Dinas Perikanan.

Dalam klarifikasinya, Domi Sonbay juga menyoroti perbedaan nosen pada tiap jenis BBM: nosen abu-abu untuk solar, nosen putih untuk pertalite, dan nosen berwarna biru untuk Pertamax.

Ia menegaskan bahwa video yang diklaim oleh PMKRI menunjukkan pengisian BBM jenis pertamax, yang jelas masuk dalam kategori non-subsidi.

Manager SPBU juga menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil staf yang terlibat dalam video tersebut untuk membuat klarifikasi guna memastikan bahwa tidak terjadi kebingungan di masyarakat mengenai jenis BBM yang dijual di SPBU mereka.

"Masyarakat umum yang mau menggunakan BBM solar untuk kendaraan traktor biasanya menggunakan barcode, non kendaraan sama dengan pertalite tetapi masuk di pengawasan. Kalau yang kemarin staf isi itu di nosen pertamax sehingga pertamax itu, dia masuk kategori non subsidi," katanya.

Ia menekankan bahwa SPBU Kilometer 4 Kefamenanu beroperasi sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Pertamina Cabang Kupang dan Pertamina Surabaya.

Pengawasan terhadap pengisian BBM di SPBU tersebut juga dilakukan secara ketat oleh aparat penegak hukum, termasuk Polisi, TNI, dan Jaksa, untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Ia menegaskan kepada masyarakat Kabupaten TTU agar tidak perlu merasa cemas mengenai ketersediaan BBM, meskipun persediaan pertalite mungkin habis, namun pertamax selalu tersedia.

"Selama ini, banyak asumsi jerigen bisa diperbolehkan tapi sebenarnya tidak, kecuali ada barcode non kendaraan. Kalau untuk pertamax tidak ada keterbatasan pengisian karena termasuk non subsidi.Untuk yang lain-lain, kita isi jerigen harus ada barcode. Kita juga takut ambil suatu tindakan yang salah," ungkapnya.

Domi Sonbay, dengan tegas membantah tudingan yang dilayangkan oleh PMKRI Cabang Kefamenanu mengenai penggunaan wadah fiber untuk mengisi BBM.

Ia memberikan klarifikasi bahwa pengisian BBM yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan memastikan bahwa yang dijual adalah BBM non-subsidi jenis Pertamax.

"Tudingan yang dilayangkan oleh saudara-saudara PMKRI Cabang Kefamenanu tidak benar. Kita apresiasi tetapi harus memastikan keakuratannya agar masyarakat tidak cemas karena asumsi publik bermacam-macam," jelasnya.


Staf SPBU Km.4 Kefamenanu tampak sedang melakukan pengisian BBM diduga di viber (Foto: PMKRI Cabang Kefamenanu).


Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network