Pertama Kali di Kabupaten TTU, 70 Dokter Gelar Temu Akbar Bahas Persoalan Kesehatan dan Kerjasama

Isto Santos
Temu akbar dokter di Kabupaten TTU (Foto: iNewsTTU.id/Isto Santos).

KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Sebanyak 70 dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar pertemuan tahun baru untuk membahas sejumlah persoalan di bidang kesehatan dan meningkatkan kerjasama dalam pelayanan kesehatan di daerah tersebut.

Pertemuan ini, yang dihadiri oleh dokter spesialis, dokter gigi, dokter internship, serta dokter umum PNS dan PTT, merupakan kolaborasi pertama antara dokter umum dan dokter gigi di Kabupaten TTU.

Tujuan utamanya adalah membahas permasalahan kesehatan yang dihadapi serta merencanakan kegiatan bersama untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten TTU, dr. Nining, menyatakan bahwa pertemuan ini penting untuk memperkuat kolaborasi antar-dokter yang biasanya bekerja di tempat-tempat yang jauh dan jarang bertemu.

Diskusi bersama diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kesehatan di Kabupaten TTU.

"Karena masing-masing tempat kerjanya jauh-jauh dan kita jarang ketemu. Jadi kalau ada permasalahan kesehatan di Kabupaten TTU ini kita bisa diskusikan bersama," kata dr. Nining pada Minggu (14/01/2024).

Ia menyampaikan harapannya untuk meningkatkan pendidikan di daerah, khususnya dalam bidang kesehatan, guna menghasilkan lebih banyak dokter spesialis yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baik itu dokter spesialis di bidang kesehatan untuk penyakit dalam, syaraf, jantung, kebidanan, dan juga dokter specialis gigi.

"Misalnya, perawatan gigi nggak semuanya dengan mudah dicabut, jadi harus ada perawatan khusus gusi, perawatan gigi, dan gigi palsu," ujar dia.

"Jadi ada beberapa teman kita dokter gigi yang sudah berangkat untuk pendidikan perawatan gusi dan perawatan gigi palsu," lanjut dr. Nining.

Dalam tanggapannya, drg. Dionysius Saijao dari perwakilan dokter gigi menyambut positif inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya saling mengenal antar dokter umum dan dokter gigi untuk meningkatkan kolaborasi dalam pelayanan kesehatan.

Namun, beberapa dokter gigi juga menyampaikan tantangan yang dihadapi, terutama di puskesmas Manumean dan puskesmas Tasinifu yang dianggap terpencil.

Kekurangan fasilitas dan sumber daya manusia menjadi hambatan dalam memberikan pelayanan yang optimal di wilayah tersebut.

"Terkadang ada tenaga medisnya namun fasilitasnya kurang. Baik kursi giginya maupun peralatan pendukung lainnya. Kalaupun ada, terkadang tenaga medisnya tidak ada ataupun masalah listrik," ungkap dia.

"Tapi karena semangat pengabdiannya di Kabupaten TTU, di tapal batas, jadi walaupun dengan segala kekurangannya mereka antusias untuk terus melakukan pelayanan di Kabupaten ini," ungkap dia lebih lanjut.

dr. Adrianus Tonce Abi, perwakilan dokter umum, menambahkan harapannya terkait pembayaran gaji dan insentif yang lebih rutin bagi dokter-dokter yang memberikan pelayanan di Kabupaten TTU.

Ia menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan hidup dokter secara berkala.

"Jangan sampai menunggak sampai berbulan-bulan karena ini teman-teman yang datang bukan dari Kabupaten TTU saja tapi dari luar daerah. Sementara mereka punya kebutuhan hidup ini per  hari  bukan per bulan atau per tiga bulan atau per enam bulan," jelasnya.

Dengan pertemuan ini, katanya, para dokter berharap dapat memberikan masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan dokter di Kabupaten TTU.

"Kami tidak menuntut untuk naik gaji besar atau kecil tidak, tapi kami minta kalau bisa di rutinkan," jelas dia.

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network