Di lahan seluas 10x30 meter di Lingkungan IV Tuminting, masyarakat membudidayakan berbagai jenis tanaman hortikultura, seperti cabe rawit, cabe merah keriting, tomat, terong, timun, labu, pakcoy, sereh, kunyit, kemangi, jahe, serta berbagai bibit buah seperti kedondong, jeruk, dan alpukat. Selain tanaman, warga juga membudidayakan ikan lele dan mujair dalam wadah seperti ember.
Max menyatakan bahwa program BRInita di Lingkungan IV, Tuminting, Manado, dapat membantu perekonomian masyarakat secara umum dan menjadi wadah bagi warga untuk terlibat dalam kegiatan bercocok tanam. "Dapat membantu perekonomian masyarakat dan menjadi wadah bagi warga untuk bercocok tanam," ucapnya.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menjelaskan bahwa program BRI Peduli, yang mencakup program BRInita, mengikuti peraturan pemerintah sebagai landasan dan ISO 26000 sebagai panduan pelaksanannya. Program ini fokus pada empat pilar: sosial, lingkungan, ekonomi, serta hukum dan tata kelola.
Catur menyampaikan bahwa program BRInita merupakan komitmen nyata BRI dalam pelestarian lingkungan di wilayah perkotaan yang memiliki lahan terbatas. "Program ini tidak hanya di satu titik saja, tetapi dilakukan di 21 titik yang tersebar di Indonesia. Dengan bantuan infrastruktur yang kami berikan, harapannya program ini secara kontinyu dapat terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat," kata Catur.
Ia berharap bahwa kisah inspiratif dari Kelurahan Tuminting, Manado, dapat diadopsi oleh kelompok-kelompok lainnya sebagai langkah positif dalam mendukung pelestarian lingkungan.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait