SOE, iNewsTTU.id--Dokter Karolina R. A Tahun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, menyampaikan bahwa korban rabies ke-10, Manyo Ello (24), meninggal setelah keluarganya menolak perawatan di Puskesmas Niki-Niki.
Saat ini, 24 orang lainnya terpapar dan belum dapat pelayanan karena stok vaksin di Puskesmas Niki-Niki habis.
Pemerintah berupaya mendapatkan stok vaksin, namun stok di Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur juga habis.
dr. Karolina menekankan kebutuhan mendesak akan vaksin untuk mengatasi kondisi darurat ini. Hingga 12 November 2023, sebanyak 1.839 orang telah terkena gigitan hewan penular rabies di 32 kecamatan, dan 266 desa/kelurahan terpapar.
Pemerintah daerah terus berusaha mendapatkan bantuan vaksin, sementara masyarakat diminta untuk meningkatkan kesadaran, mengikat dan melapor ketika ada kasus gigitan hewan penular rabies.
"Situasi ini dianggap darurat karena rabies dapat berakibat fatal dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan setelah terpapar. Warga tetap waspada,"harap dr. Karolina.
Manyo Ello, usia (24) warga asal Kampung Sabu, Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, pada Senin, 13 November 2023, telah dimakamkan.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait