Wilayah pesisir dan laut Indonesia mengandung potensi ekonomi yang luar biasa besar, baik SDA terbarukan, SDA tak terbarukan, dan jasa-jasa lingkungan. Nilainya diperkirakan sekitar 1,4 triliun dollar AS per tahun atau 1,5 kali PDB Indonesia. Potensi SDA tersebut bisa menciptakan lapangan kerja bagi 45 juta orang.
Namun demikian, menurut Hakim, pemanfaatan potensi ekonomi kelautan itu masih sangat rendah. Salah satu indikatornya ialah rendahnya gelontoran anggaran untuk sektor kelautan. Itu menyebabkan distribusi pendapatan dari sektor kelautan juga tidak meningkat.
"Permasalahannya bukan pada cita-cita, tapi pada keseriusan dalam upaya mewujudkannya. Tercermin pada tidak adanya penekanan tentang ketahanan laut Indonesia di APBN dari tahun ke tahun," ujar Hakim.
Hakim berkata dalam mengoptimalkan misi ekonomi biru, Ganjar-Mahfud bakal memulainya dengan menggali potensi-potensi yang paling mudah dijangkau dan dikapitalisasi, seperti memasifkan budidaya rumput laut di berbagai daerah.
"Rumput laut yang hanya butuh tak sampai jarak puluhan meter dari pantai untuk melakukan budi daya. Artinya, investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan sangat mungkin direalisasikan segera dan serentak di banyak wilayah," ucap Hakim.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait