KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Desa Letneo Selatan, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menjadi saksi bisu atas keterlambatan pembangunan rumah layak huni yang telah berlangsung selama dua tahun.
Falentinus Tas'au, warga RT05/RW03, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi rumahnya dan 3 rumah lainnya yang masih belum rampung.
Rumah yang seharusnya layak huni kini hanya menyisakan struktur bangunan tanpa material, tanpa jendela, pintu, dan tembok yang masih polos.
Falentinus Tas'au mengeluhkan bahwa rumahnya, yang seharusnya sudah lama selesai, hingga saat ini masih belum mendapatkan penyelesaian.
"Sampai hari ini yang lain punya sudah dipasang, sementara Saya punya jendela belum dipasang dan sudah 2 tahun seperti ini," ujarnya Falentinus belum lama ini (08/11/2023).
Dalam penjelasannya, Falentinus Tas'au menyebutkan bahwa berdasarkan papan nama kegiatan yang terpasang di lokasi, proyek pembangunan rumah tersebut dianggarkan sebesar Rp56,3 juta.
Anggaran tersebut mencakup bahan bangunan, alat, upah, dan operasional, dengan batas pelaksanaan kegiatan mulai dari Oktober hingga 31 Desember 2021.
"Dana ini berasal dari dana Desa Letneo Selatan tahun anggaran 2021," ungkapnya.
Namun, Falentinus menyayangkan bahwa meskipun anggaran telah disediakan, pembangunan rumahnya tidak kunjung tuntas.
Ia mencatat bahwa Dana HOK yang seharusnya digunakan untuk proyek tersebut belum dibayarkan, dan saat menanyakan hal ini kepada Kepala Desa setempat, jawaban yang diterimanya menyebutkan bahwa dana telah habis.
"Saya sudah beberapa kali tanya, tetapi jawabannya dana sudah habis digunakan. Tetapi setahu kami, dana masih ada, jadi kami berharap pembangunan rumah layak huni ini segera diselesaikan," harap Falentinus Tas'au.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait