KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Kondisi kekeringan yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) khususnya di Kecamatan Miomaffo Timur adalah masalah serius yang memengaruhi masyarakat setempat.
Kekeringan ini terjadi setiap tahunnya dari bulan Agustus hingga Desember, dan dampaknya sangat dirasakan oleh penduduk, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Desa Amol, Gregorius Talan, Rabu (13/09/2023).
Menurut informasi yang disampaikan oleh Kepala Desa Amol, masyarakat di daerah tersebut harus mengeluarkan uang sebesar Rp150 ribu per tangki untuk membeli air bersih.
Hal ini karena sumur dan mata air di daerah tersebut sudah mengering, sehingga mereka terpaksa membeli air tangki untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
"Jadi setiap tahun, mulai bulan Agustus sampai ke Desember alami kekeringan, kita punya masyarakat banyak menggunakan tangki, beli air tangki. Karena kita punya sumur yang ada di sini sudah kering dan untuk satu mobil tangki air Rp150 ribu," ujarnya.
Katanya, upaya pemberian bantuan air bersih yang dilakukan oleh Kapolres TTU, AKBP Mohammad Mukhson, sangat diapresiasi oleh masyarakat setempat.
"Jadi sekali lagi, Saya menyampaikan terima kasih banyak untuk Bapak Kapolres TTU bersama dengan tim. Sudah dengan rela dan ikhlas datang membantu masyarakat Saya dengan memberikan bantuan air bersih," jelas dia.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait