Pagi hari sebelum kematian, korban diketahui diantar pulang oleh taksi online setelah berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Namun, sebelum sempat membayar tagihan taksi yang melebihi Rp500.000, korban masuk ke dalam kamar kosnya dan tidak keluar lagi. Saat ditemukan tewas, kamar dalam keadaan terkunci dari dalam.
Ketidakpastian mengenai penyebab kematian korban menjadi lebih kompleks karena keluarga menolak untuk melakukan autopsi, yang bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang kondisi internal tubuh korban.
“Ada kemungkinan-kemungkinan itu. Tapi penyebab korban meninggal kita belum tahu karena menolak diautopsi (keluarganya),” ujarnya.
Oleh karena itu, penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang mungkin akan diperlukan untuk mencoba mengungkap penyebab sebenarnya dari kematian ini.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait