Hal ini, katanya, menyebabkan ketidaksetaraan dalam distribusi manfaat dan dapat memicu konflik sosial di masyarakat. Ia menyampaikan pandangannya bahwa lebih baik jika program pembangunan rumah layak huni difokuskan pada desa-desa yang memang membutuhkan, tanpa memandang kedekatan politik.
Dengan cara ini, konflik sosial dapat dihindari dan manfaat program dapat lebih merata dan berdampak positif pada masyarakat yang benar-benar membutuhkannya.
"Rawan memicu konflik sosial di tengah masyarakat. Mendingan, satu desa yang rumahnya tidak layak huni, disitulah yang dibangun. Sehingga tidak ada konflik sosial di desa dan di tengah masyarakat," jelasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait