PONOROGO, iNewsTTU.id –Kisah sedih dialami para guru di SD Negeri Soetono Ponorogo Jawa Timur dan SD Negeri 3 Babadan Ponorogo.
Hingga kini, tak ada calon siswa yang ingin mendaftar di sekolah mereka, padahal sekolah mereka berstatus sebagai sekolah Negeri.
Banyak orangtua murid yang enggan mendaftarkan anaknya masuk sekolah negeri dan memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta.
Fenomena ini terjadi lantaran sekolah negeri kalah saing dengan sekolah swasta.
Sekolah swasta terkenal dengan kualitas pendidikan dan disiplin.
Kepala sekolah SD Negeri Setono, Prayitno mengatakan penyebab ini lantaran sekolahnya dikepung sekolah swasta.
“Kami memang dikepung sekolah-sekolah. Baik itu SD Negeri maupun sekolah swasta,” ujar Kepala SDN Setono, Prayitno, Senin pagi.
Namun hanya ada seorang siswa saja bernama Ira yang mendaftar dan bersekolah di SD Negeri Soetono.
Ira disambut guru. Walaupun sendiri, Ira terlihat tetap semangat. Dia mengeluarkan alat tulis seperti buku dan pensil. Kemudian memperhatikan gurunya yang mengajar.
“Sekolah sendiri, tidak ada teman. Temannya di belakang (siswa kelas 2). Suka sekolah,” ujar Ira.
Kakek Ira, Maji mengaku mengantarkan cucunya untuk sekolah. Dia tidak mengetahui jika cucunya sendiri.
“Ya cuma cucu saja. Kedepan lihat nanti kedepannya bagaimana. Kesepakatan saja antara sekolah sama saya,” kata Maji.
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Babadan, Ponorogo, Evif Darmawanti mengaku prihatin dengan skolahnya.
Padahal sekolahnya memiliki banyak prestasi. Namun, tidak ada satu murid yang mendaftar.
Dalam keadaan haru, Evif Darmawanti terlihat menangis ketika menyadari bahwa SD Negeri 3 Babadan tidak menerima satu pun siswa baru selama masa PPDB berlangsung.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait