Mantan Wakapolda NTT itu menjelaskan, strategi pengamanan KTT ASEAN mencakup 2 lokasi penyangga dan 5 lokasi imbangan menuju Labuan Bajo, lokasi imbangan yakni Polres Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende sedangkan lokasi penyangga yakni Sumbawa dan Bima, Provinsi NTB.
Pengamanan Main Event berlaku terhadap VVIP berdasarkan Renpam Paspampres dan Kogabpadpam terhadap bandara, hotel dan wal dan rute VVIP, sedangkan pengamanan Side Event berlaku terhadap VIP berdasarkan Renops dengan sasaran terhadap bandara, hotel dan wal dan rute vip dimana tanggungjawab utama adalah Polri.
Polri dituntut untuk menampilkan sosok pengamanan yang humanis, ramah, namun tegas ketika dibutuhkan, sehingga mampu mereduksi potensi ancaman keamanan yang mengganggu jalannya KTT ASEAN.
"Harapan Presiden Joko Widodo menginstruksikan betul-betul menjaga kehormatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada indonesia dalam perhelatan internasional ini. Presiden mengharapkan agar polisi dapat memitigasi segala kemungkinan hingga titik minimal," jelasnya.
"Karena, keberhasilan penyelenggaraan KTT ASEAN mampu meningkatkan kredibilitas bangsa ini di mata dunia. Kita semua tentu fokus pada pengamanan KTT ASEAN. Juga kita ingin memastikan kehadiran para kepala negara dan kepala pemerintahan senyaman mungkin dan seaman mungkin," jelasnya lebih lanjut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait