KUPANG,iNewsTTU.id-- Koordinator Program Officer Forum Inklusi Kabupaten Kupang, Rista Tnunay mengatakan perempuan tidak hanya sebagai penonton namun turut ambil bagian dalam kancah politik.
Hal ini disampaikan usai melaksanakan seminar dalam rangka memperingati momentum hari perempuan sedunia di Auditorium St. Paulus Unwira Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (10/03/2023).
"Nah, ini kan sudah mendekati tahun politik jadi kami memastikan lewat event ini, kami memanfaatkan teknologi digital yang bisa dimanfaatkan sebagai alat kampanye dan berbagi informasi sehingga perempuan tidak hanya sebagai penonton namun turut ambil bagian dalam kancah politik," ujar Rista.
Ia mengaku, kegiatan seminar tersebut terlaksana karena ada panitia bersama yang terdiri dari anggota legislatif, akademisi, pemerhati perempuan, dan peserta disabilitas.
"Selama ini, kelompok disabilitas kan terekslusif jadi mereka itu tidak pernah dilibatkan tapi dengan adanya kegiatan ini mungkin pertama kali dan kami libatkan pemerintah Kabupaten Kupang sebagai tuan rumah," kata Rista.
Ia menjelaskan acara tersebut untuk memperkenalkan bahwa hari perempuan itu tidak hanya ada hari Kartini, hari ibu, tapi ada juga hari perempuan internasional. Tema tahun ini yang diusung yaitu "Memastikan ada kesetaraan gender melalui pemanfaatan teknologi digital".
"Pada kesempatan kegiatan tersebut ada pembelajaran, dimana kelompok perempuan hebat yang dapat memanfaatkan teknologi digital," jelasnya.
Direncanakan, Sabtu (11/03/2023) besok akan dilaksanakan kampanye secara besar-besaran terkait hari perempuan internasional yang nantinya sebagai ajang pembangunan kesadaran terhadap kaum perempuan.
"Nanti hari Sabtu, kita akan kampanye besar-besaran terkait hari perempuan di Jalan El Tari," pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua PKK NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, Pdt. Emy Sahertian, Reinhard Djo, dan sejumlah hadirin.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
