SOE, iNewsTTU.id--Akibat terkendala Cuaca, Perbaikan Ruas Jalan Terdampak Longsor di Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan Ki’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT terhenti, dampaknya arus lalulintas sempat macet.
Sebelumnya, status jalan tersebut merupakan jalan Provinsi sehingga Pemda TTS hanya melakukan tanggap darurat dengan membuka jalan alternatif kurang lebih 800 Meter.
Namun usai dilakukan pembersihan jalan alternatif, pekerjaan dihentikan akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Kepala Dinas PUPR TTS, Marthelens Ch. Liu mengatakan pihaknya belum melanjutkan pekerjaan karena hujan terus menerus melanda wilayah TTS.
“Kita sudah habis pembersihan, sisa sertu saja tapi karna hujan. Itu tanah liat jadi kalau hujan memang tidak bisa lewat,"ujarnya.
Saat ini kata Lens, alat berat standby untuk pekerjaan sertu dengan tetap melihat cuaca.
Dikatakan, jalan alternatif sepanjang kurang lebih 800 Meter tersebut akan dihampar sertu dan pemasangan gorong gorong besi pada 7 titik.
“Itu jalan penghubung jadi kami percepat, jika tidak tentu banyak dampak ikutannya,” tegas Lens.
Saat ini masyarakat yang hendak menuju Oinlasi dan sebaliknya tetap menggunakan jalan lama. Namun terpantau di media sosial, banyak keluhan masyarakat karena harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar agar kendaraannya terkhusus roda bisa diseberangkan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Napi, Yutum Nombala dalam komentarnya menjawab keluhan terkait bayaran menjelaskan itu dilakukan sejak tadi malam (20/2) karena jalan putus total.
warga gotong royong seberangkan sepeda motor melewati jalan rusak. Foto: ist.
“besok pagi kami coba usahakan solusi yang lebih baik. Terimakasih untuk setiap masukan basudara semua”, tulisnya menjawab status akun Facebook Bimbo Yandri Missa.
Yutum juga mengatakan sejak awal jalan Kolonakaf putus, pemerintah Desa Napi telah berupaya keras untuk mencari penyelesaian persoalan ini agar tidak berlarut-larut. Pihaknya termasuk membantu mediasi agar mendapat kelonggaran pelepasan hak untuk jalan alternatif.
Pemda TTS sudah menurunkan alat berat untuk pembersihan jalan alternatif dan sisa dihampar sertu, namun sejak dua minggu terakhir hujan tidak berhenti sehingga sehingga pekerjaan jalan alternatif belum bisa dilanjutkan.
Sebelumnya diberitakan, ruas jalan yang menghubungkan ibukota Kabuppaten TTS dengan sejumlah Kecamatan putus tota akibat pergeseran tanah atau longsor di Kolonaf.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait