JAKARTA, iNewsTTU.id - Jabatan Panglima TNI merupakan tugas yang tidak mudah karena harus memimpin 3 matra yakni angkatan laut, angkatan udara dan angkatan darat.
Panglima yang baru dilantik Yudo Margono jabatan sebelumnya KSAL, yang artinya dari matra angkatan laut sementara Jenderal Andika dari angkatan darat.
Panglima TNI dipilih dan diangkat oleh Presiden sebagai panglima tertinggi untuk militer atas persetujuan DPR RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Laksamana Yudo Margono menjaga netralitas TNI. Dengan demikian TNI tidak tertarik politik praktis khususnya selama tahapan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Jokowi usai pelantikan Laksamana Yudo sebagai Panglima TNI.
"Agar menjaga netralitas TNI, agar tidak ketarik-tarik ke dalam politik-politik praktis yang penting," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Jokowi mengatakan sangat penting bagi Panglima TNI dan Kapolri untuk menjaga sinergitas dalam menjaga kondusifitas NKRI. Presiden juga meminta Yudo menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam rangka pembangunan ekonomi.
Apalagi saat ini masih dalam situasi ketidakpastian global.
"Karena ini juga penting stabilitas politik, stabilitas keamanan itu penting dalam rangka pembangunan negara kita, dalam rangka pertumbuhan ekonomi kita, dalam situasi yang tidak pasti karena ketidakpastian global," katanya.
Setelah dilantik, Yudo akan menjalani serah terima jabatan Panglima TNI dari Jenderal Andika Perkasa. Sertijab dijadwalkan pada Selasa (20/12/2022) besok di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
