"Program ini meliputi Pelatihan selama 3-5 hari oleh fasilitator dari PGRI, Peserta belajar secara komprehensif, mulai dari cara menyusun rencana, pembelajaran hingga penilaian, Sesi motivasi dan sharing session,"tambahnya.
Kemudian yang terakhir adalah Kemah Perdamaian, Program ini meliputi, Berkemah, Permaian reflektif dan edukatif, serta Menggambar.
Kata Teguh, Hidup di daerah yang cukup jauh dari keramaian perkotaan bersama dengan teman dan keluarga sesuku dan seagama, seringkali menyebabkan anak-anak yang tidak begitu mengenal perbedaan dan keberagaman yang ada di Indonesia.
Teguh Dwi Nugroho, Ketua Yayasan Tunas Bakti Nusantara.
"Kemah perdamaian menanamkan nilai-nilai perdamaian, toleransi dan kebangsaan pada diri anak sehingga dapat menghargai adanya pluralitas dalam kehidupan bermasyarakat,"imbuhnya.
Sekilas tentang Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) adalah sebuah organisasi inklusif yang ingin menjadi penggerak bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam pembangunan di daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) di Indonesia.
Para personilnya memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda namun memiliki satu tujuan yang sama yakni pembangunan di daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) di Indonesia.***
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait