Maria Yohana Angelina Koten, Gadis 12 Tahun Asal Kefamenanu Terpilih Jadi Putri Cilik NTT 2025

KUPANG,iNewsTTU.id--  Prestasi membanggakan kembali diraih anak Nusa Tenggara Timur. Seorang siswi berusia 12 tahun asal Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Maria Yohana Angelina Koten, berhasil menyabet gelar Putri Cilik NTT 2025 dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh E_NTT Beauty Camp di bawah naungan Miss Caca pada 11 Oktober 2025.

Maria, yang akrab disapa Yohana, lahir di Kefamenanu pada 20 September 2013. Ia merupakan anak dari pasangan Oktofianus Tagi dan Monika Listiani Koten. Saat ini, Yohana duduk di bangku SMPK St. Yoseph Naikoten (Speksanyo), Kupang.

Dalam ajang Putri Cilik NTT 2025, Yohana tampil percaya diri di berbagai sesi penilaian seperti opening dance, opening number, speech, dan Q&A session. Berkat penampilan yang memukau dan kepribadiannya yang anggun, Yohana berhasil menembus lima besar finalis, hingga akhirnya dinobatkan sebagai Putri Cilik NTT 2025.

“Saya sangat bersyukur bisa sampai di tahap ini. Semua proses lomba menjadi pengalaman berharga yang membuat saya lebih percaya diri,” ujar Yohana dengan senyum cerahnya.

Sejak kecil, Yohana sudah menunjukkan bakat dan ketertarikan di dunia modeling. Ia kerap mengikuti berbagai lomba fashion show dan berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan, antara lain juara 3 lomba fashion show bertema Natal, juara 1 lomba fashion show HUT RI, serta juara 1 lomba fashion show antar sekolah tingkat SD.

Selain aktif di dunia modeling, Yohana juga memiliki cita-cita yang mulia, ingin menjadi seorang dokter. “Saya ingin menjadi dokter supaya bisa membantu orang-orang yang sedang sakit dan bermanfaat bagi banyak orang,” tutur Yohana dengan penuh semangat.

Gadis muda berprestasi ini mengaku terinspirasi dari kakaknya, Alfonsa Maria Theola Feka (FASTI Feka), yang juga seorang modeling, yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk terus berani mencoba hal baru.

Sebagai Putri Cilik NTT 2025, Yohana berkomitmen untuk terus belajar, berprestasi, dan menjadi pribadi yang rendah hati. Ia berharap dapat menginspirasi anak-anak muda di Nusa Tenggara Timur dan seluruh Indonesia agar berani bermimpi, percaya diri, serta mengembangkan bakat dan potensi mereka.

“Saya ingin menjadi contoh bagi teman-teman di luar sana bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi. Yang penting kita berani bermimpi dan bekerja keras,” ujarnya menutup wawancara dengan senyum manis.

Editor : Sefnat Besie