get app
inews
Aa Text
Read Next : Bhabinkamtibmas Inovatif Asal TTU Diganjar Penghargaan dan Kenaikan Pangkat dari Kapolda NTT

Sedih! Tiga Balita Yatim Piatu di TTU Ratapi Ibu Kandung yang Meninggal di Gubuk Reot

Kamis, 24 Juli 2025 | 08:43 WIB
header img
Sedih! Tiga Balita Yatim Piatu di Dusun Banopo TTU Ratapi Ibu Kandung yang Meninggal dibaringkan di atas tikar beralaskan lantai. Foto: Istimewa


KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Kisah tragis dialami 3 bocah balita asal Dusun Banopo, Desa Tublopo, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, mereka bertiga meratapi ibu kandung yang meninggal dunia karena derita sakit aneh.

Di dalam gubuk sederhana beralaskan tanah, di Dusun Banopo, kisah mereka mengiris hati. Tiga bocah yang masih balita, Simon Omenu, Elek Omenu, dan seorang adik perempuannya, duduk saling tatap tanpa daya.

Di hadapan mereka, sang ibu, Metriana Omenu (35), terbujur kaku di atas selembar tikar lusuh, pergi untuk selamanya. Air mata membasahi pipi-pipi mereka yang tampak lesu, ditemani sang kakek, Yosep Omenu, yang tunanetra.

Kepala Desa Tublopo, Dorotea Naikosat, membenarkan kondisi pilu ini. Ia menceritakan, Metriana adalah seorang janda yang hidup dalam kemiskinan ekstrem yang saat ini menetap di wilayah di RT 17/ RW 006.

Dorotea menjelaskan, setelah suami pertamanya meninggal, ia sempat menikah lagi, namun rumah tangganya kembali kandas empat tahun lalu. Sejak saat itu, Metriana menjadi satu-satunya tumpuan hidup bagi ketiga anaknya dan ayahnya, sang kakek tunanetra.

 

Warga sedang menggotong peti jenazah untuk Metriana Omenu (35) yang meninggal dunia, donasi dari Tokoh Agama Frater Herman Tugas Ginting, OFMConv. Foto: Ist

 

Di tengah duka yang mendalam, secercah bantuan datang. Seorang tokoh agama, Frater Herman Tugas Ginting OFM Conv, mendengar kabar ini dan segera tergerak. Ia mendonasikan peti jenazah, beras, kopi, dan gula untuk meringankan beban keluarga.

"Benar tadi Frater Herman Tugas Ginting OFM Conv sudah bantu peti jenazah, beras, dan kopi gula. Semoga bisa meringankan beban yang dialami keluarga," kata Dorotea, Kamis 23/7/2025 malam.

Fr. Herman Tugas Ginting OFM Conv yang dihubungi terpisah, mengaku sedang berada di rumah duka untuk menyalurkan donasi dan memberikan penghiburan.

Bantuan dari Frater Herman, yang diakui sangat peduli pada kaum miskin, menjadi cerminan dari semangat ordo mereka yang selalu mengulurkan tangan bagi yang membutuhkan.

"Saya masih di rumah duka, sekaligus salurkan Peti Jenazah untuk umat Metriana Omenu yang meninggal dunia,"ungkapnya

Ia mengisahkan, keluarga itu adalah keluarga kurang mampu dan selama ini kerap mendapat bantuan darinya untuk menyambung dan bertahan hidup.

Namun, meskipun jenazah Metriana kini sudah terurus, nasib ketiga bocah balita dan kakek Yosep Omenu masih menjadi tanda tanya besar.

Metriana yang selama ini menjadi penopang hidup telah tiada, meninggalkan kekosongan dan kekhawatiran akan masa depan mereka yang kini menjadi yatim piatu.

Kisah Metriana menjadi cerminan pahit perjuangan hidup yang tragis di tengah keterbatasan, sebuah luka yang kini harus ditanggung oleh tiga balita tanpa sosok ibu.

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut