Momen Pedang Pora Sarat Makna: Mengantar Kepergian AKBP Sigit Harimbawan dari TTS

"Jika ada rekan-rekan bertugas atau berlibur ke Jakarta, rumah saya terbuka. Jangan sungkan, kita tetap satu keluarga," pesannya.
Usai apel, suasana berubah menjadi hening dan emosional saat prosesi Pedang Pora dimulai. Deretan pedang yang terangkat membentuk gapura kehormatan seolah menjadi simbol perjalanan dan pengabdian yang telah ditorehkan AKBP Sigit dan Ny. Devia Sigit.
Langkah mereka pelan namun pasti menyusuri lorong pedang, diiringi lambaian tangan dan isak haru dari para personel, ASN, dan anggota Bhayangkari. Ketua Bhayangkari Cabang TTS, Ny. Devia, tampak tak kuasa menahan air mata saat berpamitan dan bersalaman dengan para pengurus Bhayangkari.
Momen ini bukan hanya pelepasan jabatan, melainkan perpisahan batin yang mempertegas betapa eratnya ikatan emosional antara pimpinan dan seluruh anggota di Polres TTS.
“Pak Sigit bukan hanya pimpinan, tapi sosok ayah, sahabat, dan teladan dalam tugas. Kami sangat kehilangan,” ungkap salah satu personel yang mengikuti apel.
Editor : Sefnat Besie