Momen Pedang Pora Sarat Makna: Mengantar Kepergian AKBP Sigit Harimbawan dari TTS

SoE, iNewsTTU.id — Derai air mata mewarnai momen perpisahan yang sarat makna di halaman Mapolres Timor Tengah Selatan (TTS) pada Senin pagi, 7 Juli 2025. Tradisi Pedang Pora yang biasanya menjadi simbol kehormatan, hari ini menjelma menjadi lorong kenangan bagi AKBP Sigit Harimbawan dan sang istri, Ny. Devia Sigit, yang dilepas dengan penuh rasa haru oleh seluruh jajaran Polres TTS dan Bhayangkari Cabang TTS.
Apel pelepasan yang berlangsung pukul 08.00 WITA ini menjadi momen pamungkas kebersamaan AKBP Sigit bersama keluarga besar Polres TTS, sehari sebelum serah terima jabatan resmi kepada Kapolres TTS yang baru, AKBP Hendra Dorizen, di Mapolda NTT.
Dalam sambutan terakhirnya sebagai Kapolres TTS, AKBP Sigit menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan, kebersamaan, dan kerja tim yang kuat selama enam bulan masa tugasnya. Ia menyebut seluruh personel, baik yang hadir maupun tidak, sebagai bagian dari keluarga besar yang membuatnya betah dan bangga menjadi bagian dari Polres TTS.
"Selama saya bertugas di sini, saya merasakan kedekatan dan sinergi yang luar biasa. Mohon maaf bila ada kekurangan selama memimpin, baik dalam tutur kata maupun tindakan. Saya dan keluarga mohon pamit dengan hati penuh syukur," ujar AKBP Sigit
Ia juga menitipkan pesan penting agar silaturahmi tetap dijaga, meski nantinya ia bertugas di Jakarta.
"Jika ada rekan-rekan bertugas atau berlibur ke Jakarta, rumah saya terbuka. Jangan sungkan, kita tetap satu keluarga," pesannya.
Usai apel, suasana berubah menjadi hening dan emosional saat prosesi Pedang Pora dimulai. Deretan pedang yang terangkat membentuk gapura kehormatan seolah menjadi simbol perjalanan dan pengabdian yang telah ditorehkan AKBP Sigit dan Ny. Devia Sigit.
Langkah mereka pelan namun pasti menyusuri lorong pedang, diiringi lambaian tangan dan isak haru dari para personel, ASN, dan anggota Bhayangkari. Ketua Bhayangkari Cabang TTS, Ny. Devia, tampak tak kuasa menahan air mata saat berpamitan dan bersalaman dengan para pengurus Bhayangkari.
Momen ini bukan hanya pelepasan jabatan, melainkan perpisahan batin yang mempertegas betapa eratnya ikatan emosional antara pimpinan dan seluruh anggota di Polres TTS.
“Pak Sigit bukan hanya pimpinan, tapi sosok ayah, sahabat, dan teladan dalam tugas. Kami sangat kehilangan,” ungkap salah satu personel yang mengikuti apel.
Editor : Sefnat Besie