Tatap Muka dengan Para Kades, Ini Penegasan Penting Bupati TTU

KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Delasalle Kebo, menggelar pertemuan dan memberikan arahan kepada seluruh kepala desa se-Kabupaten TTU di Gedung Biinmaffo, Selasa, 10 Juni 2025. Pertemuan ini mengusung tema “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Desa.”

Dalam arahannya, Bupati Yosep menegaskan pentingnya musyawarah dalam setiap proses pembangunan desa. Ia mengingatkan para kepala desa agar tidak membangun sesuatu berdasarkan kehendak pribadi atau sepihak, karena hal itu dapat menimbulkan persoalan di kemudian hari.

> “Jangan membangun sesuatu sesuai kemauan sendiri atau sepihak. Semua harus dimusyawarahkan bersama masyarakat,” tegasnya.

Terkait pengelolaan keuangan desa, Bupati Yosep mengingatkan agar kepala desa berhati-hati, terutama karena banyak yang belum sepenuhnya memahami mekanisme pengelolaan anggaran. Meski demikian, ia menegaskan bahwa setiap penyimpangan tetap akan diawasi secara ketat.

> “Di masa kepemimpinan saya, saya tidak mau ada kepala desa yang masuk penjara. Tapi saya juga tegas, dan akan terus mengawasi. Setiap kesalahan akan dilihat dari tingkat kerugian,” ujarnya.

Bupati menyebut bahwa jika ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp700 juta hingga Rp1 miliar atau lebih, maka kasusnya akan diproses hukum. Namun, untuk nilai kerugian di bawah itu, diberikan ruang untuk pengembalian, dengan pengawasan dari Dinas PMD dan instansi terkait. Bila tidak segera dikembalikan, maka tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar seluruh kepala desa menghindari perbuatan asusila yang dapat merusak citra dan kepercayaan publik.

> “Saya tekankan lagi, hindari perbuatan asusila. Jaga integritas dan wibawa sebagai pemimpin desa,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yosep membuka ruang komunikasi yang luas antara kepala desa dengan pemerintah daerah. Ia meminta agar para kepala desa tidak segan-segan menyampaikan kendala maupun ide-ide pembangunan di desa.

> “Jangan pernah sungkan. Saya dan Wakil Bupati selalu membuka ruang komunikasi untuk membangun daerah ini bersama-sama,” ungkapnya.

Ia juga mendorong perbaikan mental dan pola pikir dalam menyambut banyaknya investor yang akan masuk ke wilayah TTU, serta meminta agar kendaraan operasional BUMDes dijaga dengan baik dan kewajiban pajaknya dibayarkan tepat waktu.

Menutup arahannya, Bupati Yosep menyatakan dirinya bukanlah pemimpin yang anti-kritik.

> “Saya bukan bupati yang anti kritik. Tapi kritik yang diberikan harus bisa dipertanggungjawabkan. Kita butuh banyak pikiran, bukan satu pikiran saja, untuk membangun daerah ini,” tutupnya.

Ia juga mengingatkan agar bantuan dari pusat tidak disalahgunakan dan didistribusikan secara adil tanpa pilih kasih.

Editor : Sefnat Besie