get app
inews
Aa Text
Read Next : Ungkap Alasan Kembali ke Daerah Tertinggal, Bupati TTU: Kita Bukan Daerah Maju

Bupati TTU: Ekonomi Dibawah 3%, Kabupaten TTU akan Kembalikan Status sebagai Daerah Tertinggal

Rabu, 26 Maret 2025 | 14:17 WIB
header img
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo. Foto: iNewsTTU.id/Isto Santos.

KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yosep Falentinus Delasalle Kebo, didampingi Wakil Bupati TTU, Kamilus Elu, menyampaikan bahwa kondisi ekonomi daerah saat ini masih sangat tertinggal, dengan angka perputaran ekonomi yang berada di bawah 3%.

Dalam konferensi pers pada Senin, 24 Januari 2025, Bupati Kebo mengungkapkan bahwa TTU jauh dari kategori daerah maju. Menurut Bupati Kebo, salah satu indikator utama untuk menilai kemajuan suatu daerah adalah tingkat perputaran ekonomi.

“Daerah maju seharusnya memiliki perputaran ekonomi di atas 10%. Sedangkan kita, perputaran ekonomi kita masih jauh di bawah angka itu, di bawah 3%,” ujarnya.

Selain itu, Kebo juga menyoroti tingginya angka kemiskinan di TTU yang masih berada di atas 20,89%. “Dengan kondisi seperti ini, bagaimana bisa kita dikatakan sebagai daerah maju? Angka kemiskinan kita masih sangat tinggi, dan ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi kita,” tambahnya.

Ia mengungkapkan keprihatinannya terkait dengan ketergantungan daerah terhadap intervensi pusat yang masih sangat besar. "Kita memang ingin dianggap maju, tetapi kenyataannya kita masih sangat membutuhkan banyak bantuan dari pemerintah pusat. Jika kita kembali ke status daerah tertinggal, intervensi pusat akan lebih besar, dan itu akan memberi peluang lebih besar untuk mempercepat pembangunan di TTU," jelasnya.

Bupati Kebo juga membandingkan TTU dengan Kabupaten Beli yang berada di sekitarnya. Meskipun Kabupaten Beli memiliki angka kemiskinan yang lebih rendah dan perputaran ekonomi yang lebih baik, yaitu 6%, serta memiliki fasilitas bandara, daerah tersebut masih teridentifikasi sebagai daerah tertinggal.

"Kita di TTU bahkan tidak memiliki bandara, sementara perputaran ekonomi kita masih di bawah 3%. Hal ini menunjukkan ketergantungan kita terhadap transfer pusat yang sangat besar, sekitar 93%. Bandingkan dengan kemampuan APBD kita yang hanya menyumbang 5,3% ke pusat," tambahnya.

Bupati Kebo menegaskan bahwa kondisi ini tidak dapat dipertahankan lebih lama. “Kita harus berani menerima kenyataan dan mengambil langkah untuk kembali ke status daerah tertinggal. Dengan begitu, ada kewajiban dari pemerintah provinsi dan pusat untuk membantu kita lebih maksimal,” tutupnya.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut