Guru Sebut Ada MBG, Siswa SDN Lu Lu TTU Rajin Masuk Sekolah

Kefamenanu, iNewsTTU.id – Sejak diluncurkannya program Makan Bergizi Gratis (MBG), kehadiran siswa di SDN Lulu, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara NTT menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Program ini memberikan manfaat besar bagi siswa, terutama mereka yang sebelumnya sering datang ke sekolah dalam keadaan lapar.
Lehi Kolo, salah satu siswa kelas III SDN Lu Lu, mengungkapkan kegembiraannya atas keberadaan program MBG.
"Saya sangat senang karena sekarang bisa makan di sekolah. Sebelumnya, saya sering berangkat sekolah dalam keadaan lapar karena di rumah tidak ada makanan," ujarnya.
Mayoritas orang tua siswa di sekolah ini berprofesi sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu, sehingga program MBG sangat membantu pemenuhan gizi anak-anak mereka.
Wali kelas 6 SDN Lu lu, Raymundus Lopis, membenarkan adanya peningkatan jumlah kehadiran siswa sejak program MBG berjalan.
"Sebelum program ini diterapkan, hanya sekitar setengah dari jumlah siswa di kelas yang hadir setiap hari. Sekarang, kehadiran siswa lebih stabil dan meningkat drastis," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sarapan bergizi membantu siswa lebih fokus dalam belajar.
"Dulu banyak siswa yang mengeluh lapar dan sulit berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung. Sekarang mereka lebih aktif dan antusias di kelas," tambah Raymundus.
SDN Lulu saat ini memiliki 113 siswa yang terbagi dalam enam rombongan belajar. Sekolah ini menjadi salah satu dari 14 sekolah yang mendapatkan manfaat dari program MBG.
Diharapkan, dengan adanya program ini, tidak hanya kehadiran siswa yang meningkat, tetapi juga konsentrasi dan prestasi belajar mereka.
Keberhasilan program MBG di SDN Lulu menjadi contoh nyata bagaimana pemenuhan gizi yang cukup dapat berdampak positif pada semangat dan prestasi siswa.
Pemerintah setempat diharapkan dapat terus mendukung dan memperluas program serupa agar lebih banyak sekolah merasakan manfaatnya.
Editor : Sefnat Besie